Peneliti Harvard Ungkap Bahaya Aerosol untuk Perkembangan Otak Anak

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 13 Maret 2019

Beberapa penelitian ilmiah membuktikan rokok elektrik atau vape lebih aman ketimbang rokok konvensional. Pasalnya, vape tidak menghasilkan tar, zat karsinogen yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Meski demikian, beberapa penelitian mengungkap bahwa vape mengandung beberapa zat lainnya yang masih berpotensi menimbulkan risiko kesehatan khususnya bagi anak-anak.

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Dr. Jonathan Winickoff, profesor pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Harvard menemukan bahwa likuid vape mengandung aerosol, yang selama ini dianggap sebagai uap air. Padahal aerosol adalah cairan lengket ultra-halus dengan partikel kecil yang berpotensi terhirup masuk ke dalam paru-paru.

“Aerosol itu mengandung konsentrasi nikotin yang sangat tinggi yang sangat tidak aman untuk perkembangan otak anak, nitrosamin tembakau yang merupakan substansi karsinogenik atau senyawa pemicu kanker, dan logam berat yang bisa bocor dari koil pemanas rokok,” ujar Winickoff

Pria yang menjabat sebagai Direktur penelitian pediatri di Pusat Penelitian Dan Pengobatan Tembakau di Rumah Sakit Umum Massachusetts itu mengingatkan bahaya apabila orangtua mengisap rokok elektrik di depan anak-anak. sangat berbahaya. “Orang tua menghisap rokok elektrik di depan anak tanpa pemahaman apa efek yang ditimbulkan dan apa kata penelitian mengenai produk vape tersebut,” kata Winickoff.

massgeneral.org
Dr. Jonathan Winickoff, profesor pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Harvard.

Ketika seseorang mengisap vape di dekat anak-anak, maka ada potensi anak-anak akan terpapar nikotin lewat tiga cara. Pertama, anak bisa menghirup secara langsung partikel aerosol yang dihasilkan melalui asap vape. Kedua, anak bisa terpapar nikotin dan kandungan racun lain yang tersisa dari uap vape yang menempel di pakaian, tubuh, dan benda-benda di sekitarmya.

“Anak-anak seperti lap hidup, terutama anak yang dalam fase merangkak, karena mereka akan menyentuh benda apa pun dan memasukkan tangan mereka ke dalam mulut sepanjang waktu,” kata Winickoff.

Ketiga, anak juga bisa menyerap nikotin melalui kulit mereka. Menurut penelitian, kulit anak-anak lebih tipis daripada orang dewasa, dan partikel aerosol yang ultra-halus itu bisa dengan mudah terserap melalui kulit anak.

“Kita berpikir orang tua menggunakan produk rokok elektrik demi melindungi anak dari bayaha asap rokok. Namun sayangnya, mereka menggunakannya dengan cara yang tidak pernah terpikirkan ketika mereka menghisap rokok biasa, yakni tepat di depan anak-anak, di dalam rumah, di dalam mobil. Itu sangat berbahaya,” ucap Wincikoff.

Untuk itu, para vapers diimbau untuk menjauhkan produk dari anak-anak. Setidaknya berhentilah vaping di depan dan di sekitar anak-anak.

(Via Medicalxpress)

Comments

Comments are closed.