Orang Tua Wajib Hindari Penggunaan Vape di Dekat Anak

By Vapemagz | Lifestyle | Minggu, 12 Mei 2019

Tren peralihan para perokok dewasa ke produk tembakau alternatif seperti vape, memang lebih baik untuk memperbaiki gaya hidup secara perlahan ke arah yang lebih sehat. Meski demikian, untuk para dewasa sebaiknya tetap tidak menggunakan vape saat bersama keluarga, khususnya dengan anak-anak.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics, 4,9 persen orang Amerika yang hidup dengan anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun menggunakan vape, dibandingkan dengan 4,2 persen orang dewasa yang hidup tanpa anak. Angka ini naik menjadi 5,6 persen untuk mereka yang hidup dengan anak yang menderita asma.

Data dikumpulkan dari Sistem Surveilans Faktor Risiko Perilaku AS., yang menggunakan survei telepon yang direpresentasikan secara nasional dan dilakukan pada tahun 2016 dan 2017. Lebih dari 856.000 peserta dimasukkan dalam survei. Beberapa dari responden juga menggunakan rokok yang mudah terbakar.

Dampak asap rokok konvensional pada anak sudah diketahui, namun untuk vape masih perlu penelitian lebih lanjut. Meski begitu, anak-anak yang hidup dengan orang dewasa yang menggunakan vape bisa terpapar aerosol dalam uap, yang digambarkan oleh para peneliti sebagai campuran senyawa dengan konsekuensi kesehatan yang belum diketahui. Beberapa potensi risiko itu antara lain formaldehida, logam berat, nikotin dan partikel ultrafine.

808novape.org
4,9 persen orang Amerika yang hidup dengan anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun menggunakan vape.

Penulis utama Jenny Carwile dari Maine Medical Center di Portland mengatakan, pengguna vape umumnya menganggap aerosol sebagai uap air yang tidak berbahaya. Carwile menambahkan bahwa mereka yang tidak menggunakan vape tetap dapat terpapar bahan kimia dari uap tersebut.

“Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan tentang dampak kesehatan dari paparan aerosol dari uap vape. Peneliti dari American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orang tua tidak menggunakan rokok elektrik di sekitar anak-anak, terutama di mobil dan rumah. Diperlukan juga revisi undang-undang bebas asap rokok yang diperluas ke rokok elektrik,” tambahnya.

Terlepas dari risiko yang mungkin terjadi, pejabat kesehatan masyarakat di Inggris tetap berkampanye untuk mendorong perokok untuk melakukan transisi dari rokok konvensional ke rokok elektrik, yang diklaim 95 persen lebih aman. Pada Desember 2018, Public Health England (PHE) meluncurkan kampanye untuk menyoroti hal ini.

“Kita perlu meyakinkan perokok bahwa beralih ke rokok elektronik akan jauh lebih kurang berbahaya daripada merokok. Kami ingin mendorong lebih banyak perokok untuk mencoba dan berhenti sepenuhnya dengan bantuan rokok elektrik, atau dengan menggunakan pengganti nikotin lain seperti plester atau permen karet nikotin, karena ini akan secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan mereka,” ujar Direktur Peningkatan Kesehatan PHE Profesor John Newton.

(Via Independent)

Comments

Comments are closed.