Meski Tak Sepenuhnya Bebas Risiko, Rokok Elektrik Tak Seharusnya Dilarang

By Vapemagz | Lifestyle | Selasa, 1 Oktober 2019

Penggunaan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik (vape) atau produk tembakau yang dipanaskan (heat not burn atau HNB) memang tak sepenuhnya bebas risiko. Namun, ketimbang produk konvensional seperti rokok, produk tembakau alternatif (PTA) sejatinya lebih aman. Oleh karena itu, PTA justru seharusnya tidak dilarang, melainkan perlu diregulasi.

Hal ini diungkapkan oleh peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) dan Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Dr. Drg. Amaliya, M.Sc, PhD. Amaliya. Meski bukan tanpa risiko, PTA bisa digunakan oleh para perokok aktif untuk mengurangi risiko yang muncul dari kegiatan merokok.

“PTA bukan tanpa risiko. Kalau mau tidak ada risiko sama sekali, ya lebih baik tidak merokok dan tidak menggunakan produk tembakau alternatif,” kata Amaliya.

KABAR
Produk tembakau alternatif menghasilkan lebih sedikit jenis zat-zat kimia berbahaya ketimang rokok konvensional.

Menurut Amaliya, segala kegiatan tentu pasti ada risiko. Berkendara misalnya. Meski telah menggunakan berbagai alat pengaman seperti helm atau sabuk keselamatan, bukan berarti berkendara sepenuhnya bebas risiko kecelakaan.

“Kalau ada orang kecelakaan saat berkendara, bukan berarti kemudian sepeda motor atau mobil dilarang. Semua ada risikonya, tapi dikurangi risikonya untuk diambil manfaatnya,” ujar Amaliya.

Menurut penelitian dari Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko pada 2018, rokok elektronik dan HNB dapat mengurangi risiko 95 persen bila dibandingkan rokok tembakau yang dibakar. Rokok tembakau yang dibakar memiliki 400 zat karsinogenik yang menyebabkan kanker.

KABAR
PTA merupakan solusi yang lebih rendah risiko dibandingkan dengant terus merokok.

Sementara rokok elektronik dan HNB hanya terdiri atas propilen glikol, gliserin, perasa, dan nikotin yang bila diuapkan dengan cara dipanaskan menghasilkan tujuh hingga 10 zat dan tidak ada yang bersifat karsinogenik.

“Produk tembakau alternatif merupakan cara baru untuk menghantarkan nikotin ke dalam tubuh, yang selama ini hanya dilakukan dengan cara merokok,” katanya.

Dari sisi emisi yang dihasilkan, rokok elektronik maupun HNB juga lebih sedikit menghasilkan emisi. Hal ini ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Ruprecht, A.A., De Marco, C., Saffari, A, Pozzi, P., et al dan telah diterbitkan dalam artikel berjudul Enviromental Pollution & Emission Factors of Electronic Cigarettes, Heat-not-Burn Tobacco Products and Conventional Cigarettes dalam jurnal Aerosol Science and Technology pada tahun 2017.

(Via Antaranews, koalisibebastar.com)

Comments

Comments are closed.