Diacetyl: Kandungan dalam Perasa yang Membuat FDA Melarang Likuid Vape Berasa

By Vapemagz | Lifestyle | Kamis, 7 Februari 2019

Tak bisa dimungkiri, perasa dalam likuid vape memang menjadi daya tarik tersendiri dalam menggunakan rokok elektrik. Hal ini membuat banyak perokok konvensional beralih ke vaping, lantaran menganggap vape tidak mengandung bahan-bahan berbahaya lantaran berasa seperti buah. Meski demikian, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports, perasa dalam vape inilah yang bisa membahayakan kesehatan paru-paru.

Salah satu penyakit yang berpotensi diderita oleh vapers adalah popcorn lung, atau terlapisinya paru-paru oleh zat diacetyl, zat penyedap dalam makanan beraroma mentega yang biasanya ditemukan dalam popcorn. Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa ada dampak mengerikan dalam perasa vape yang merupakan bahan kimia yang memengaruhi sel epitel di paru-paru.

“Studi terakhir baru kami menemukan bahwa bahan ini bisa merusak silia, garis pertahanan pertama di paru-paru dengan mengubah ekspresi gen yang terkait dengan produksi dan fungsi silia,” kata Quan Lu, asisten professor Environmental Genetics and Pathophysiology Harvard TH Chan School of Public Health.

Penelitian sebelumnya menemukan perasa di vape mengandung diacetyl dan 2,3-pentanedione hingga lebih dari 90 persen di vape yang mereka uji. Diacetyl biasanya digunakan sebagai zat penyedap dalam makanan, panggangan dan permen. Kendati diklaim aman untuk dimakan, bukti menunjukkan bahwa zat ini berpotensi menimbulkan bahaya apabila dihirup.

vaping360
Popcorn lung menjadi potensi penyakit dalam produk vape. Biasanya disebabkan oleh kandungan diacetyl yang biasanya ditemukan dalam popcorn.

Bahan kimia ini dikaitkan dengan peningkatan risiko bronchiolitis obliterans, alias peradangan yang terjadi di saluran terkecil paru-paru saat perasa itu dihirup. Peneliti juga menemukan bahwa kedua bahan kimia ini bisa merubah ekpresi gen yang dapat mengganggu produksi dan fungsi silia.

“Beberapa produsen rokok elektrik menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan diacetyl atau 2,3-pentandione. Hal ini justru menimbulkan pertanyaan penting, bahan kimia apa yang kemudian mereka gunakan untuk perasa?” tutur Joseph Allen, asisten profesor Exposure Assessment Science dari Harvard TH Chan School of Public Health.

Diacetyl atau 2,3-pentandionet membuat orang-orang yang menghirup likuid beraroma karamel atau popcorn berpotensi menderita penyakit paru-paru seperti chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan asma.

(Via Daily Mail)

Comments

Comments are closed.