Mayoritas Orang Amerika Masih Salahkan Vaping Terkait Kematian Akibat EVALI

By Vapemagz | Lifestyle | Jumat, 27 Maret 2020

Meskipun laporan CDC mengonfirmasikan bahwa penyakit EVALI disebabkan oleh penggunaan likuid yang mengandung vitamin E asetat yang ditemukan dalam produk-produk THC, faktanya masih banyak orang Amerika yang masih percaya bahwa produk vaping biasa tetap harus disalahkan.

Jajak pendapat yang dilakukan Morning Consult baru-baru ini menemukan masih banyak masyarakat Amerika yang tetap bingung dan salah informasi dengan keyakinan bahwa rokok elektronik biasa seperti JUUL ialah penyebab dari EVALI. Sekitar 66 persen orang dewasa berpendapat demikian. Sekadar informasi, dalam jajak pendapat serupa yang dirilis pada bulan September sebanyak 58 persen menyalahkan vaping terkait EVALI.

AFP
Rokok elektrik atau vape.

Seperti dirilis dari artikel di Detroit Metro Times, terjadinya misinformasi ini sebagian karena pihak berwenang terus memperingatkan orang untuk berhenti vaping dan menerapkan larangan.

“Dengan adanya motif tentang kepanikan remaja tentang vaping yang meningkat, saya pikir beberapa orang telah memutuskan untuk terus menjelekkan semua produk vaping. Terlepas dari apa yang dikatakan sains,” kata Dr. David Abrams, profesor ilmu sosial dan perilaku di New School of Global Public Health, York University.

Selain itu, media arus utama juga secara rutin menyamakan nicotine vaping dengan cannabis vaping dan menyebut keduanya sebagai “vaping”. Bahkan menurut jejak pendapat tersebut hanya 28 persen orang yang menyalahkan produk THC terkait kematian EVALI atau turun dari 34 persen dalam jejak pendapat pada bulan September.

(Via Vaping Post)

Comments

Comments are closed.