Lebih Mematikan, Polusi Udara Dianggap Sebagai Merokok Gaya Baru

By Vapemagz | Lifestyle | Selasa, 17 Maret 2020

Penyakit pernapasan, kanker, masalah jantung, stroke dan berbagai hal lain dihubungkan dengan polusi udara sehingga kini disebut sebagai “merokok gaya baru”. Sekelompok ilmuwan menyatakan polusi udara luar merampok rata-rata usia hidup kita hampir tiga tahun (2,9 tahun) atau dua kali lipat dari yang diduga sebelumnya dan lebih besar daripada merokok.

Dalam sebuah kajian yang diterbitkan di jurnal Cardiovascular Research mereka menyatakan angka ini hampir 10 kali lebih besar dalam menurunkan harapan hidup yang disebabkan oleh segala bentuk kekerasan digabungkan (termasuk perang). Paparan polusi udara meningkatkan risiko serangan kardiovaskuler dan penyakit pernapasan. Selain itu ada efek buruk lainnya terhadap kehidupan kita.

Para peneliti menemukan bahwa jumlah kematian karena polusi udara bisa melebihi kematian akibat merokok. Mereka menggunakan metode statistika untuk menghitung tingkat kematian dan pengurangan usia harapan hidup di tahun 2015. Secara global polusi udara menyebabkan 8,8 juta kematian prematur tambahan pada tahun 2015 atau setara dengan rata-rata pendeknya harapan hidup selama hampir tiga tahun.

BBC/Getty Images
Jumlah kematian karena polusi udara bisa melebihi kematian akibat merokok.

Sebagai perbandingan 7,2 juta kematian disebabkan oleh merokok yang memperpendek harapan hidup dengan rata-rata 2,2 tahun. Sementara 1 juta kematian disebabkan oleh HIV/AIDS (0,7 tahun). Penyakit yang dibawa oleh parasit atau serangga (seperti malaria) bertanggung jawab atas 600.000 kematian (0,6 tahun). Adapun semua bentuk kekerasan (termasuk perang) menyumbang 530.000 kematian (0,3 tahun).

“Kami percaya hasil ini memperlihatkan adanya ‘pandemi polusi udara’. Para pembuat kebijakan dan komunitas medis harus memberi perhatian lebih terhadap hal ini. Selama beberapa dekade terakhir, sedikit perhatian yang diberikan kepada polusi udara ketimbang pada rokok,” kata Thomas Muenzel, profesor di Mainz University Medical Center dan salah seorang penulis pada kajian tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa polusi lebih besar dampaknya pada orang tua. Mereka memperkirakan 75 persen kematian global terhubung ke polusi udara terjadi pada orang usia 60 tahun ke atas. Mengomentari temuan ini, Samuel Cai ahli epidemi di Oxford University mengatakan bahwa temuan ini memperlihatkan bahwa polusi udara merupakan faktor risiko utama terhadap kesehatan di seluruh dunia.

“Bukan rahasia bahwa polusi udara merupakan ‘tembakau baru’. Maka dampak kesehatan umumnya sangat jelas. Pihak berwenang harus bertindak cepat dan menyeluruh untuk melindungi warga negara mereka melalui kebijakan berdasar ilmu pengetahuan,” kata Cai.

(Via BBC)

Comments

Comments are closed.