Lebih Dari 3,6 Juta Siswa Menengah Pertama Dan Tinggi Di Amerika Pernah Menggunakan Rokok Elektrik

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Jumat, 23 November 2018

Dalam beberapa bulan terakhir, FDA telah meluncurkan beberapa upaya dalam upaya melawan vaping di kalangan remaja. Bulan September lalu, agensi ini merilis sebuah kampanye yang menunjukkan bahwa sementara rokok elektrik memberikan nikotin yang adiktif, racun di dalam perangkat bisa memiliki efek kesehatan yang tak terduga.

“Kami bertindak berdasarkan ilmu yang sangat jelas bahwa ada epidemi di situ. Kami memiliki data yang menunjukkan peningkatan tajam dalam angka remaja yang menggunakan rokok elektrik hanya dalam setahun terakhir,” kata Komisaris FDA Dr. Scott Gottlieb.

Vantage Point Recovery
Lebih dari 3,6 juta siswa sekolah menengah dan tinggi di tahun ini sudah pernah mencoba menggunakan rokok elektrik.

Angka-angka ini akhirnya sebagian dirilis ke publik hari Kamis lalu. Dalam siaran pers di situs web-nya, FDA bersama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengatakan bahwa data yang dikumpulkan dari National Youth Tobacco Survey (NYTS) menunjukkan bahwa lebih dari 3,6 juta siswa sekolah menengah dan tinggi di tahun ini sudah pernah mencoba menggunakan rokok elektrik. Peningkatan drastis ini meningkat hingga 1,5 juta siswa sejak tahun lalu.

Pada hari yang sama, FDA juga mengumumkan bahwa mereka akan melarang sebagian besar rasa e-liquid dengan pengecualian tembakau, mint dan menthol di sebagian besar gerai toko tradisional seperti toserba. Pilihan rasa seperti buah-buahan atau desert hanya akan dijual di toko dengan batasan usia atau melalui pembelian secara online dengan menggunakan verifikasi usia.

(Via FDA)

Comments

Comments are closed.