Komnas Pengendalian Tembakau: Tren Jumlah Perokok Anak dan Remaja Terus Meningkat

By Vapemagz | Lifestyle | Sabtu, 6 Juni 2020

Komnas Pengendalian Tembakau mencatat konsumsi rokok oleh anak-anak dan remaja di Indonesia masih berada dalam tren meningkat. Kondisi ini sangat berbahaya bagi generasi muda, khususnya untuk menyambut Indonesia emas (100 tahun) pada 2045.

Mengutip data survei Perilaku Merokok di Kalangan Remaja yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada 2019 tercatat total anak yang terpapar asap rokok baik sebagai perokok aktif dan pasif anak mencapai 57,8 persen. Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Hasbullah Thabrany menyatakan saat ini prevalensi perokok di Indonesia memang memprihatinkan.

Pasalnya berdasarkan data World Health Organization 2020, perokok pada penduduk usia 15 tahun ke atas, tidak termasuk e-cigarette atau vape mengalami peningkatan 33 persen pada tahun 2000 menjadi 39 persen pada 2015. Sementara di negara-negara tetangga, bahkan di China prevalensi perokok justru menurun.

“Hal itu karena Indonesia tidak mau tanda tangan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dan berkilah bahwa tanpa FCTC sekalipun Indonesia mengendalikan konsumsi rokok dengan cukai, pendidikan kesehatan dan kawasan tanpa rokok,” ujar Hasbullah dalam siaran pers.

Istimewa
Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Hasbullah Thabrany.

Sayangnya menurut Hasbullah, langkah ini masih kalah jauh dibandingkan upaya industri rokok dengan harga murah. Kebijakan yang sudah dilakukan juga terbukti belum mampu mengendalikan remaja perokok.

Salah satu buktinya kata Hasbullah, sempat viral di media Indonesia ada anak yang bersantai dengan orang tua sambil merokok untuk mencegah COVID-19. Kondisi ini menambah keprihatinan pada upaya penekanan remaja perokok.

Oleh sebab itu Hasbullah meminta agar setiap keluarga membebaskan anggota keluarga dari bahaya virus COVID-19. Caranya dengan diam dalam rumah dan membebaskan rumah dari asap rokok.

Dia pun menegaskan pemerintah diharapkan lebih jelas menyampaikan kepada masyarakat bahwa salah satu pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan berhenti atau setidaknya mengurangi merokok.

“Pemerintah harus menyediakan panduan serta program pendampingan bagi masyarakat yang mau berhenti merokok demi melindungi mereka dari pandemi global COVID-19,” pungkasnya.

(Via Bisnis.com)

Comments

Comments are closed.