‘Ketakutan Palsu’ Ancam Upaya Perokok Berhenti dengan Menggunakan Rokok Elektrik

By Vapemagz | Lifestyle | Sabtu, 7 Maret 2020

Lebih dari separuh perokok di Inggris sekarang secara keliru percaya bahwa vape atau rokok elektrik yang mengandung nikotin sama berbahayanya dengan rokok konvensional. Pakar kesehatan menilai “Ketakutan palsu” ini mengancam upaya perokok beralih ke produk yang menurut penelitian lebih aman.

Dalam sebuah laporan yang diinisiasi oleh badan kesehatan Public Health England (PHE) para ilmuwan di King’s College London mengatakan keyakinan yang keliru bahwa rokok elektrik sama atau bahkan lebih berbahaya daripada rokok konvensional telah meningkat pesat. Hal ini terjadi setelah ribuan kasus penyakit paru-paru akibat penggunaan rokok elektrik (EVALI) yang dilaporkan di Amerika Serikat pada akhir 2019 lalu.

Ketakutan itu dinilai berlebihan mengingat sebelumnya PHE dan beberapa penelitian lain membuktikan vape lebih tidak berbahaya (less harmful) daripada rokok. Apalagi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bulan lalu telah mencatat lebih dari 2.800 kasus EVALI di AS yang mayoritas didominasi oleh penggunaan produk ilegal dan likuid yang mengandung THC dan vitamin E asetat.

“Sangat mengkhawatirkan untuk melihat seberapa besar wabah penyakit paru-paru AS telah mempengaruhi pandangan perokok tentang rokok elektrik di Inggris. Ketakutan akan dampak kesehatan berpotensi menghalangi banyak perokok beralih,” kata John Newton, Direktur Peningkatan Kesehatan di PHE.

Ecigclick,co.uk
Menggunakan rokok elektronik menjadi cara yang efektif untuk berhenti merokok.

Padahal vitamin E asetat sendiri menjadi substansi yang dilarang dari likuid nikotin dan rokok elektrik yang diatur oleh pemerintah Inggris. John Britton, Direktur Pusat Studi Tembakau & Alkohol UK mengatakan temuan laporan PHE ini sangat mengganggu upaya Inggris menurunkan jumlah perokok.

“Merokok tetap menjadi penyebab kematian dan penyakit terbesar yang dapat dihindari di Inggris. Menggunakan rokok elektronik adalah cara yang efektif untuk berhenti merokok. Semua perokok mengerti bahwa beralih ke rokok elektrik adalah salah satu cara paling efektif untuk berhenti merokok dan melindungi kesehatan mereka,” katanya.

Laporan PHE terakhir kembali menegaskan bahwa rokok elektronik lebih tidak berbahaya daripada rokok konvensional meski memang tidak sepenuhnya aman. Rokok elektrik mengandung jauh lebih sedikit bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan merokok. PHE juga menekankan dampak jangka panjang dari menggunakan rokok elektrik belum diketahui untuk saat ini.

Pemerintah AS telah mengusulkan larangan terhadap produk vape beraroma yang dianggap menarik pengguna remaja dan anak muda. PHE memperingatkan apabila langkah serupa diambil Inggris bisa mencegah perokok beralih dan pada akhirnya berisiko lebih besar bagi kesehatan para perokok.

(Via Reuters)

Comments

Comments are closed.