Penelitian dari King’s College London yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Addiction, menunjukkan bahwa perokok dan mantan perokok di Inggris masih percaya bahwa rokok elektrik lebih berbahaya daripada yang sebenarnya. Penelitian yang didanai oleh Cancer Research UK (CRUK) menemukan bahwa kurang dari 6 dari 10 orang, secara akurat percaya bahwa rokok elektrik kurang berbahaya daripada rokok tembakau.
Para peneliti mengumpulkan data ini dengan menggunakan survei Ipsos Mori online terhadap 1720 perokok dan mantan perokok di Inggris. Para peserta ditanya tentang nikotin dan persepsi tentang bahaya relatif dari merokok, rokok elektrik dan Nicotine Replacement Therapies (NRTs). Para peneliti menunjukkan bahwa sangat disayangkan, kesalahpahaman tentang bahaya vaping tampaknya meningkat dan makin kuat pada perokok dan bagi mereka yang tidak pernah mencoba vaping.
Peneliti utama Dr Leonie Brose, dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience, mengatakan bahwa sebagian besar perokok masih percaya bahwa nikotin adalah racun utama dalam rokok. Rokok tembakau membunuh lebih dari setengah orang yang merokok dalam jangka panjang, namun sangat sedikit orang yang tahu bahwa nikotin bukanlah penyebab langsung kematian dan penyakit yang berkaitan dengan merokok. Kami menemukan orang-orang yang berpikir bahwa nikotin adalah penyebab bahaya dari merokok lebih mungkin untuk berpikir rokok elektrik dan NRT sama buruknya dengan merokok.
Ketika ditanya tentang bahaya relatif dari rokok elektrik dan rokok tembakau hanya 57,3 persen dari peserta mengatakan bahwa vaping kurang berbahaya daripada merokok. Sayangnya, 21,8 persen mengatakan bahwa vaping dan merokok sama-sama berbahaya, 3,3 persen mengatakan bahwa rokok elektrik lebih berbahaya dan 17,6 persen mengatakan bahwa mereka tidak tahu. Adapun NRTs, 63,4 persen dari peserta mengatakan bahwa mereka kurang berbahaya daripada merokok.
![](https://vapemagz.co.id/wp-content/uploads/2019/01/Health-and-Fitness-India.jpg)
Health and Fitness India
Penelitian terbaru menemukan bahwa perokok lokal masih melebih-lebihkan bahaya dari vaping.
penelitian sebelumnya dari tim yang sama menunjukkan bahwa tidak hanya proporsi orang dengan pengetahuan akurat tidak meningkat, tetapi sebaliknya menurun. Pada tahun 2012, 66,6 persen peserta yang disurvei mengatakan bahwa vaping lebih berbahaya daripada merokok, menurun menjadi 60,4 persen pada 2014 dan 57,3 persen pada 2017. Pada saat yang sama, proporsi orang yang berpikir merokok dan vaping sama-sama berbahaya meningkat, dari 9 persen pada 2012 menjadi 16,9 persen pada 2014 dan 21,8 persen pada 2017.
(Via EurekAlert!)
Comments