Kementerian Pertanian menyatakan proses ekstraksi yang menghasilkan produk turunan dapat meningkatkan nilai tambah tanaman tembakau sehingga potensi komoditas unggulan ini dapat dimanfaatkan lebih optimal. Salah satu proses ekstraksi tembakau dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan nikotin cair untuk produk tembakau alternatif seperti industri cairan vape atau rokok elektrik yang sedang berkembang belakangan ini.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Hendratmojo Bagus Hundoro menjelaskan hasil panen tembakau selama ini baru sebatas diolah menjadi produk rokok. Padahal, dengan perkembangan teknologi, tanaman tembakau dapat diolah dan menghasilkan berbagai macam produk turunan selain rokok.
“Pemanfaatan tembakau perlu ditingkatkan dengan melakukan diversifikasi untuk menghasilkan berbagai macam produk turunan selain rokok,” kata Bagus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Bagus menilai diversifikasi produk tembakau ini dapat membantu petani tembakau memberikan nilai tambah bagi hasil panennya secara menyeluruh. Selain untuk menghasilkan nikotin cair, tanaman tembakau dapat diolah menjadi asap cair tembakau yang berfungsi sebagai pestisida nabati. Hasil ekstraksi tembakau juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk farmasi maupun produk kosmetik.

Antara
Petani tembakau di Indonesia.
“Bahan baku untuk ekstraksi tembakau melimpah di Indonesia dan memiliki potensi yang amat besar. Sayangnya saat ini upaya ekstraksi tembakau masih terbatas di laboratorium belum mencapai skala industri,” kata Bagus.
Untuk sampai ke skala industri, pengembangan ekstraksi tembakau masih membutuhkan perjalan yang panjang. Hal ini tentunya memerlukan kajian dan penelitian terkait kandungan dan ekstraksi tembakau, juga kajian dari sisi ekonomi agar investor tertarik untuk membangun industri ekstraksi tembakau di Indonesia.
Bagus menegaskan Kementan mendorong upaya pengembangan ekstraksi tembakau sebagai diversifikasi produk tembakau. Kementan saat ini telah memiliki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kajian terkait ekstraksi tembakau.
“Diversifikasi melalui ekstraksi tembakau ini merupakan alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan produk tembakau yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi petani tembakau,” ujar Bagus.
(Via ANTARA)
Comments