Dunia seni tanah air baru saja kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Legenda campur sari, Didi Kempot meninggal dunia pada 5 Mei 2020. Sudah banyak karya dari penyanyi berjuluk The Godfather of Brokenheart ini. Salah satunya karya uniknya adalah kala dirinya mengajak masyarakat “menggempur” rokok ilegal.
Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menggandeng maestro kelahiran Surakarta, 31 Desember 1966 itu dalam kampanye anti-rokok illegal berupa video layanan masyarakat yang diunggah di akun media sosial. Video layanan masyarakat ini berdurasi hampir 2 menit 29 detik.
Video tersebut diunggah sejak 28 Januari 2020. Dalam video anti-rokok ilegal itu, Didi mengganti lirik pada lagu Sekonyong-konyong Koder ciptaannya dengan narasi tentang cukai rokok. Lagu itu lantas diberi judul Gempur Rokok Ilegal.
Lewat lagu itulah, penyanyi yang mempopulerkan kata “Ambyar” ini menyampaikan beberapa ciri rokok ilegal. Misalnya kemasan yang polos, tidak dilengkapi pita cukai, serta tidak menuliskan nama produsennya secara jelas.
“Ayo gempur, gempur rokok ilegal. Pita cukainya palsu susah dikenal. Pita cukainya ngarang. Kurang jelas dipandang. Beda dengan pita cukai aslinya,” demikian kutipan lirik lagu yang dinyanyikan penyanyi bernama lengkap Dionisius Prasetyo itu.
Lirik berikutnya juga menjelaskan ciri lain dari rokok ilegal. Jika terpasang pita cukai pun biasanya pita itu tak sesuai dengan isi kemasan. Misalnya, rokok jenis filter tetapi dipasang pita untuk rokok kretek. Selain itu pita pada bungkus rokok ilegal juga biasanya sudah terlihat kusut.
Lagu tersebut juga berpesan bahwa praktik rokok ilegal bisa merugikan negara. Pasalnya pendapatan dari cukai rokok tak berjalan maksimal. Dia juga mengkritik perusahaan nakal produsen rokok ilegal yang tidak jujur demi mendapat banyak keuntungan.
“Perusahaannya ngawur. Pengen kaya kok enggak jujur,” kutipan lagu tersebut.
Yang jelas, video ini kembali mengingatkan kita tentang bagaimana kreativitas Didi Kempot dalam berkreasi. Karya-karya dari musikus yang telah menulis lebih dari 700 lagu ini memang selalu dikenal sarat makna dan bisa dinikmati berbagai kalangan masyarakat dari beragam usia.
Selamat jalan Legenda…
(Thomas Rizal/Vapemagz Indonesia)
Comments