KABAR Minta Pemerintah Terbuka dengan Hasil Kajian Produk Tembakau Alternatif

By Vapemagz | Lifestyle | Kamis, 9 April 2020

Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Ariyo Bimmo menyatakan prevalensi merokok di Indonesia masih tinggi meski berbagai upaya pengendalian tembakau sudah dilakukan oleh pemerintah. Meski demikian sampai saat ini pemerintah belum memberikan kebijakan berarti untuk mendorong perokok beralih ke produk tembakau alternatif.

Padahal banyak perokok yang tidak bisa berhenti dari kebiasaan merokok sehingga mereka perlu diberikan opsi untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko. Sejumlah kajian baik di dalam dan luar negeri membuktikan efektivitas produk tersebut dalam mengurangi jumlah perokok.

“Oleh karena itu kami memohon pemerintah terbuka dengan hasil kajian ilmiah produk tembakau alternatif. Berbekal landasan kajian ilmiah pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang mempertimbangkan produk tembakau alternatif sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan rokok di Indonesia yang sudah akut ini,” kata Bimmo dalam keterangannya, Rabu (8/4/2020).

Hasil kajian ilmiah dari UK Committee on Toxicology (COT) bagian dari Food Standards Agency menyatakan produk tembakau yang dipanaskan lebih rendah risikonya. Dibandingkan dengan rokok kajian itu menyimpulkan bahwa tembakau yang dipanaskan menghasilkan uap yang mengandung zat kimia berbahaya lebih rendah sebesar 50-90 persen.

Istimewa
Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Ariyo Bimmo.

Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (German Federal Institute for Risk Assessment) pada 2018 lalu. Hasil riset itu menyatakan produk tembakau yang dipanaskan memiliki tingkat toksisitas (tingkat merusak suatu sel) yang lebih rendah hingga 80 sampai 90 persen daripada rokok.

Menurut Bimmo, pemerintah Indonesia terkesan mengabaikan hasil kajian itu. Padahal pemerintah dapat mendorong kajian ilmiah lokal dengan menggandeng para pemangku kepentingan seperti para ilmuwan dan akademisi di bidang yang terkait. Dengan begitu hasilnya akan lebih komprehensif sehingga memperkuat kajian-kajian sebelumnya.

“Hasil kajian ilmiah tersebut nantinya juga dapat menjadi landasan dalam pembuatan regulasi yang khusus mengatur tentang produk tembakau alternatif. Dengan adanya regulasi khusus kami optimistis akan mendorong perokok dewasa untuk beralih ke produk yang lebih rendah risiko ini,” ujarnya.

Comments

Comments are closed.