Iwa Kusuma atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa K, menanggapi maraknya penggunaan rokok elektrik atau vaping di kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Menurut Iwa K, vaping di kalangan masyarakat tak hanya sekadar tren, melainkan sudah menjadi budaya.
“Saya tidak melihat ini sebagai tren. Karena bisa bibilang ini sudah dari 5 atau 6 tahun lalu. Sampai sekarang masih bergelinding. Harusnya kalau tren paling setahun dua tahun sudah selesai. Tetapi ini memang sudah jadi budaya,” kata Iwa K dalam acara Monk Invasion – Dozen Party 2019 di Live Space @lot8 Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Iwa K mengibaratkan perkembangan vaping sama seperti selera masyarakat terhadap fashion, yang cenderung bergerak dinamis. Brand Monk sendiri baru saja meluncurkan produk likuid baru yakni likuid donat dengan 3 varian rasa, Strawberry Jam, Blueberry Cream dan Peanut Jam.
“Bagaimana juga produk semacam ini nempel ke lifestyle (gaya hidup) seperti fashion. Apapun itu pasti nempel ke lifestyle,” katanya.
Penyanyi rap kelahiran Bandung, 25 Oktober 1970 itu menilai kehadiran vape senagao produk tembaku alternatif. Untuk itu, produk ini ditujukan kepada orang dewasa yang masih ingin melakukan kebiasaan merokok tapi lebih minim risiko, bukan untuk anak-anak, remaja atau non perokok.
“Walaupun debatable, vape ini sendiri lumayan booming ya dan ternyata mengurangi kebiasaan merokok aktif. Beberapa teman dekat saya yang merokok, beralih ke vaping juga akhirnya, mereka menemukan keasyikan ketika harus ganti minyak (likuid) atau airnya,” katanya.
(Via Liputan6)
Comments