Hubungan Antara Pengguna Rokok Elektrik Dan Berhenti Merokok

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Jumat, 2 November 2018

Melalui data penelitian yang dikumpulkan dari survei di tahun 2014 hingga 2015 Tobacco Use Supplement-Current Population Survey (TUS-CPS) pada penggunaan rokok dan rokok elektrik, dilengkapi juga dengan informasi data dari beberapa kebijakan pengendalian tembakau tiap negara. Para penulis penelitian memperkirakan upaya untuk berhenti perokok selama kurun waktu satu tahun setidaknya tiga bulan pertama ada membuat para peserta berkeinginan untuk berhenti merokok.

Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna rokok elektrik lebih mempunyai kecenderungan mencoba berhenti merokok lebih tinggi daripada non-pengguna. Melalui penggunaan rokok elektrik setidaknya diharapkan menjadi jalan pintas tercepat untuk mereka lepas dari jeratan rokok tembakau yang berbahaya.

Sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini menghasilkan hasil yang sama. Studi berjudul, “The Value of Providing Smokers with Free E-Cigarettes: Smoking Reduction and Cessation Associated with the Three-Month Provision to Smokers of a Refillable Tank-Style E-Cigarette”, bertujuan untuk melihat hubungan antara distribusi rokok elektrik untuk perokok dan mencapai keberhasilan mereka berhenti.

unsplash.com
Para peneliti menyimpulkan agar para perokok diberikan produk rokok elektrik secara gratis atau potongan diskon untuk upaya berhenti merokok.

“Setelah 90 hari, tingkat pemulihan mencapai 36,5 persen dari 0 persen pada awal. Frekuensi merokok setiap hari berkurang dari 88,7 persen menjadi 17,5 dan konsumsi rata-rata rokok per hari dari 15 menjadi 5,” berdasarkan laporan penulis studi Inggris.

Berdasarkan data ini, penulis penelitian telah menyimpulkan bahwa mungkin bermanfaat bagi perokok untuk diberikan rokok elektrik secara gratis atau harga diskon setidaknya untuk periode singkat, oleh layanan berhenti merokok atau penyedia layanan kesehatan yang mungkin membantu mereka berhenti.

(Via NCBI)

Comments

Comments are closed.