Hubungan Antara Merokok, Vaping Dan Serangan Jantung

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Kamis, 8 November 2018

Sebuah penelitian AS berjudul Association Between Electronic Cigarette Use and Myocardial Infarction, yang diterbitkan oleh AJPM, telah mensurvei 69.046 orang pada tahun 2014 dan 2016 untuk menilai resiko antara penggunaan rokok elektrik, merokok, dan kemungkinan mengalami serangan jantung.

Para peneliti mengatakan bahwa bila dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan rokok elektrik, peserta yang menggunakan rokok elektrik setiap hari memiliki kesempatan lebih tinggi untuk menderita serangan jantung. Namun, bila dibandingkan dengan mereka yang merokok secara reguler, vapers memiliki peluang lebih rendah.

Di sisi lain, mantan vapers atau yang masih melakukan vaping sesekali tidak beresiko akan mengalami serangan jantung lain halnya dengan mantan perokok. Mantan dan pengguna sesekali rokok elektrik selama beberapa hari tidak memiliki hubungan dengan gejala serangan jantung.

Boston University
Dr. Michael Siegel: “Tidak masuk akal secara biologis bahwa vaping akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular di luar kebiasaan merokok”

Awal tahun ini, sebuah penelitian serupa mengklaim bahwa vaping menyebabkan serangan jantung, dipresentasikan pada pertemuan tahunan Society for Research on Nicotine and Tobacco (SRNT). Minggu berikutnya, Pakar Kesehatan Masyarakat Dr. Michael Siegel, telah menerbitkan sebuah artikel yang mengeksplorasi data yang dikompilasi untuk menjelaskan klaim tersebut salah.

Dr. Siegel menunjukkan bahwa penelitian ini mengindikasikan korelasi, bukan sebab-akibat, dan korelasi ini dapat bersifat dua arah. “Sebelum menerima kesimpulan bahwa vaping menyebabkan serangan jantung pada perokok yang tidak diduga, ingat pepatah lama: korelasi tidak sama dengan sebab-akibat. Studi ini adalah demonstrasi sempurna dari fenomena itu, ” kata Dr. Michael Siegel.

Siegel menjelaskan bahwa “tidak masuk akal secara biologis” bahwa vaping akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular di luar kebiasaan merokok, karena efek kardiovaskular merokok menjadi akan berkurang dan meminimlkan resiko. Di sisi lain, tambahnya, sangat masuk akal bahwa perokok mungkin mencoba berhenti merokok dengan beralih ke rokok elektrik, setelah mengalami serangan jantung.

(Via VapingPost)

Comments

Comments are closed.