“Kami punya masalah yang sangat besar di Hawaii. Dalam 12 bulan terakhir kita telah melihat peningkatan penggunaan vape pada tahun 2018,” kata Dr. Bonnie Halpern-Felsher, Pendiri dan Pencipta Stanford Tobacco Prevention Toolkit.
“Paparan nikotin pada usia muda mungkin memiliki dampak yang lebih tinggi pada otak mereka yang rentan daripada populasi umum. Masalahnya produk yang mengandung nikotin dan bahwa kelompok usia yang sangat kami pedulikan adalah kelompok yang sama yang otaknya masih tumbuh,” kata Dr. Forrest Batz, Anggota Dewan Lembaga Kesehatan Masyarakat Hawaii.
“Semakin otak mereka terpapar nikotin, semakin banyak otak mereka berubah. Dalam beberapa kasus perkembangan lebih lambat, dalam kasus lain secara permanen membuat perubahan yang akan berdampak pada sisa hidup mereka,” tambah Batz.
Di sisi lain, para ahli kesehatan masyarakat lainnya akan berpendapat bahwa jika peningkatan vaping ini menyamakan dengan penurunan merokok di antara kelompok usia yang sama, itu masih menjadi kemenangan bagi kesehatan masyarakat.
(Via KITV)
Comments