Efek Jangka Panjang Vaping Masih Belum Terungkap?

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Sabtu, 10 Agustus 2019

Sampai detik ini belum ada satu pun penelitian jangka panjang tentang dampak vaping terhadap kesehatan. Namun, beberapa hasil penelitian ini bisa menjadi pertimbangan bagi kamu yang ingin beralih ke vaping.

Pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Drexel, Igor Burstyn, pernah melakukan penelian tentang likuid vape. Saat itu di tahun 2014, Burstyn mencoba mengukur 9.000 bahan kimia pada likuid vape, dan menyimpulkan bahwa vaper berpotensi terkena bahaya 1-5 persen.

Peninjauan lainnya yang diterbitkan di tahun yang sama, sang peneliti mencoba mengamati 114 penelitian yang beredar dan menyimpulkan bahwa “bukti yang ada menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik sejauh ini merupakan alternatif terbaik daripada merokok.” Namun, regulator harus memantau lebih lanjut efek kesehatan vaping selanjutnya.

Royal College of Physicians di Inggris, menemukan bahwa vaping hanya memiliki lima persen risiko dari yang ditimbulkan oleh merokok. Dan penulis studi mengungkapkan bahwa beralih ke rokok elektrik, perokok akan mendapat peningkatan kualitas pernafasan.

Yale Medicine
Meski belum ada penelitian jangka panjang yang mengungkapkan dampak buruk dari vaping, beberapa penelitian jangka pendek bisa menjadi acuan sementara.

Bila melihat kesimpulan beberapa penelitian di atas, sebuah gambaran yang konsisten mulai muncul bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional dan merupakan langkah yang tepat untuk mendapat kualitas kesehatan yang lebih baik.

(Via The American Council on Science and Health)

Comments

Comments are closed.