Sebagian perokok yang telah beralih ke vape telah merasakan manfaat langsung dari produk tembakau alternatif itu. Salah satunya adalah praktisi kesehatan, dr. Arifandi Sanjaya. Menurut dokter dari Rumah Sakit Immanuel, Bandung itu vape ialah solusi untuk mengalihkan orang untuk tidak merokok.
“Vape itu solusi supaya orang tidak merokok. Kalau dipilih mending vape dulu atau langsung berhenti, ya pasti lebih bagus berhenti sekaligus, tidak merokok tidak juga vape. Tapi itu kan sangat sulit untuk seorang pecandu, tidak semua bisa. Vape ini jembatan untuk orang yang mau berhenti merokok karena sensasinya memang mirip rokok,” kata Dokter Arifandi usai kegiatan diskusi VapeMagz Indonesia dengan judul “It’s my choice to be healthier” #sayapilihvape, Alternative Tobacco in Industry 4.0, di Jakarta.
Dokter Arifandi sendiri membuktikan vape lebih aman kepada para pasiennya yang seorang perokok berat. Ia meminta pasiennya tersebut untuk mencoba vape. Pasien yang punya amandel, asma, justru lebih jarang kambuh penyakitnya dibanding saat masih menggunakan rokok. Lebih lanjut Dokter Arifandi juga mengatakan bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang dapat benar-benar berhenti dari merokok tembakau karena vape.
“Kalau penelitian sendiri dari Public Healt di Inggris sudah menemukan bahwa dari 3 juta perokok yang pindah ke vape itu 1,5 juta nya berhenti,” tambahnya.
Meski demikian, dirinya kembali menegaskan vape itu tidak sepenuhnya aman. Oleh karena itu, apabila bukan perokok maka tidak seharusnya menggunakan produk. Begitu pula dengan anak-anak dan remaja.
“Semuanya pasti ada risiko. Sama seperti vape, ini jauh lebih baik dibandingkan rokok, ada risiko memang, tapi risikonya diminimalisir,” tutupnya.
Comments