Dibanding Rokok, Vape Lebih Baik untuk Kesehatan Gusi

By Vapemagz | Lifestyle | Jumat, 20 Desember 2019

Kegiatan menghirup tembakau sudah menjadi aktivitas yang sudah lama dikenal masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, rokok tidak hanya berupa tembakau dan zat lain yang dililit dengan kertas, tetapi dibuat lebih modern.

Sebagai pengganti rokok konvensional, muncul rokok elektrik yang diuapkan dengan likuid atau dikenal dengan vape. Sebagai produk yang lebih muktahir, rokok elektrik itu disebut-sebut lebih baik dibandingkan dengan rokok konvensional.

“Masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui informasi yang akurat tentang produk alternatif yang resikonya lebih rendah daripada rokok,” kata Pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Prof. Dr. Achmad Syawqie Yazid.

Syawqie menjelaskan bahwa risiko mengonsumsi rokok elektrik lebih rendah dibanding rokok konvensional. Hal itu berdasarkan penelitian kandungan kimia cairan dan uap rokok elektrik yang rendah kontaminan, jauh di bawah asap rokok.

“Bahayanya rokok konvensional dibakar, maka asapnya selain mengandung nikotin juga berisi bahan kimia beracun dan karsinogen sebagai produk dari pembakaran. Sementara vape tidak dibakar tapi dipanaskan, tidak sampai terbakar,” kata dia.

Kompas.com
Pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Prof. Dr. Achmad Syawqie Yazid.

Menurutnya kandungan bahan kimia beracun yang ada pada uap vape jauh di bawah asap rokok tembakau. Selain itu, vape merupakan alternatif yang lebih aman untuk perokok yang tidak mampu menghentikan kecanduannya, serta bisa menjadi kerangka-kerja upaya penurunan bahaya merokok.

Hasil penelitian YPKP tentang produk tembakau alternatif baru-baru ini. Hasilnya, perokok konvensional yang beralih ke vape mengalami perbaikan kondisi kesehatan gusi. Hal ini ditandai dengan perdarahan gusi yang kembali normal.

“Artinya ada perbaikan di dalam peredaran darah jaringan gusi,” kata dia.

Dia juga menjelaskan pada penelitian yang dilakukan pihaknya sebelumnya terhadap sel mukosa atau jaringan mulut pada 3 kelompok (vape, perokok, non-keduanya). Dengan pengamatan terhadap munculnya indikator sel yang berubah akibat mutasi (multi nucleated cell, muncul tinggi pada perokok), hasilnya teramati kecenderungan penurunan jumlah multi nucleated cell pada pemakai vape, di bawah kelompok kontrol non-keduanya.

“Artinya uap vape tidak atau sedikit menimbulkan mutasi pada sel mukosa mulut. MNC atau multi nucleated cell merupakan pertanda dari perubahan awal ke arah keganasan (kanker),” kata dia.

(Via Viva)

Comments

Comments are closed.