CDC: Satu dari Enam Penyakit Paru-Paru Terkait Vaping THC Berasal dari Produk Legal

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 15 Januari 2020

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention atau CDC) Amerika Serikat mengungkapkan satu dari enam pasien yang mengalami penyakit paru-paru setelah vaping menggunakan kandungan ganja (THC) menggunakan produk resmi. CDC memperkuat rekomendasi untuk tidak menggunakan rokok elektrik yang mengandung THC, baik produk legal ataupun ilegal.

Laporan CDC didasarkan pada laporan 809 pasien di Illinois, Wisconsin dan Utah yang mengungkapkan sumber dimana mereka mendapatkan produk yang mengandung THC. Sebanyak 131 pasien (sekitar 16 persen) melaporkan memperoleh produk mereka dari sumber komersial yang legal.

Mayoritas (627 pasien) mengatakan mereka memperoleh produk dari sumber-sumber “informal” seperti keluarga, teman atau dealer online. Sebanyak 51 orang (sekitar 6 persen) mengatakan mereka mendapatkan produk dari kedua jenis sumber.

Seperti yang diketahui, beberapa negara bagian di AS telah melegalkan produk ganja untuk keperluan rekreasi. CDC menemukan konsumen kerap tidak tahu apakah toko penjual produk sebenarnya telah dilisensi oleh negara atau belum. Laporan CDC juga menemukan pasien berusia 13-17 tahun lebih banyak memperoleh ganja dari sumber informal daripada orang dewasa.

CDC
Peta kasus persebaran penyakit paru-paru terkait penggunaan vape (EVALI).

Menurut laporan CDC, setidaknya terdapat 57 kematian akibat penyakit paru-paru di antara lebih dari 2.600 kasus penyakit sejak wabah ini dimulai musim semi lalu. Investigasi CDC menemukan mayoritas kasus disebabkan produk yang dibeli dari pasar gelap.

Sean Jorgensen Callahan, seorang ahli pulmonologi dan profesor Universitas Utah mengatakan jumlah penyakit yang terkait dengan vape THC legal berpotensi lebih banyak lagi. Meskipun vitamin E asetat dalam THC tampaknya menjadi penyebab yang paling mungkin, Callahan mengatakan data itu bersifat korelatif dan bukan kausatif.

“Faktor lain bisa menyebabkan penyakit paru-paru dan vitamin E asetat mungkin bukan satu-satunya penyebab. Kandungan dalam vape yang dapat menyebabkan EVALI bisa bisa bermacam-macam, tidak hanya disebabkan oleh vitamin E,” kata Callahan.

Awal tahun ini Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan akan melarang produk rasa buah dan mint dalam rokok elektronik dan produk vaping. FDA tetap mengizinkan toko vape menjual rasa dari sistem berbasis tangki. Larangan ini dirancang untuk mencegah penggunaan produk oleh anak-anak dan remaja, tanpa mencegah orang dewasa yang ingin berhenti merokok untuk tetap menggunakan vape.

(Via USA Today)

Comments

Comments are closed.