Berhenti Tetap Menjadi Jalan Terbaik Bagi Para Perokok

By Vapemagz | Lifestyle | Jumat, 3 Juli 2020

Produk rokok elektronik diklaim sebagai alternatif yang lebih sehat dari rokok tembakau. Walau begitu, sejatinya memang tak ada pengganti yang lebih sehat selain berhenti merokok. Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Jerman disebutkan, mengisap rokok konvensional dan vape nikotin sama-sama memperburuk kesehatan jantung dan paru.

Rokok elektronik atau vape dianggap tidak menyelesaikan masalah karena juga mengandung nikotin yang adiktif dan bisa berbahaya sama dengan rokok konvensional. Kandungan nikotin tersebut juga memberikan dampak ketagihan dan dampak jangka panjang yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular. Selain itu, di dalam nikotin juga terdapat nitrosamin, senyawa karsinogen yang dapat memicu kanker.

“Tak perlu diragukan lagi bahwa berhenti merokok adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit pernapasan dan penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh rokok,” kata Thomas Munzel, dokter jantung dan ketua penelitian.

Spencer Platt/Getty Images
Vaping.

Di masa pandemi ini penggunaan produk-produk tembakau adapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular terkait COVID-19 dan komplikasi berat lainnya pada perokok dan pengguna vape. Dalam penelitiannya, Munzel meninjau data dari berbagai penelitian. Mereka menemukan bahwa dibandingkan dengan tidak merokok sama sekali, merokok konvensional atau elektronik meningkatkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

PPOK merujuk pada berbagai penyakit kombinasi antara bronkitis dan emfisema yang merusak saluran pernapasan sehingga dinding pernapasan menyempit dan bengkak. Dalam banyak kasus, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan peringatan bahwa merokok tembakau dan merokok pipa bisa memperburuk gejala akibat infeksi Covid-19, termasuk membutuhkan ventilator dan dirawat di ICU.

“Walau rokok elektronik terlihat kurang berbahaya dibanding rokok tembakau, tapi ada banyak bukti yang menyebutkan efek sampingnya pada jantung, paru, dan pembuluh darah. Rokok jenis ini juga meningkatkan risiko infeksi COVID-19,” tulis peneliti dalam laporannya di European Heart Journal.

(Via Medical Xpress)

Comments

Comments are closed.