Benarkah Wabah Penyakit Paru-Paru Di Wisconsin Akibat Vape?

By Reiner Rachmat | Lifestyle | Kamis, 15 Agustus 2019

Beberapa waktu yang lalu, Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin (Department of Health Services/DHS) telah merilis sebuah memo yang ditujukan ke seluruh penyedia layanan kesehatan di negara bagian Wisconsin mengenai peringatan tentang wabah penyakit paru-paru yang terjadi di kota Milwaukee, Waukesha dan Winnebago. Dalam memo tersebut, dikatakan bahwa terjadi delapan kasus penyakit paru-paru pada pasien remaja yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya dan masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun satu kesamaan yang ditemukan pada kedelapan pasien tersebut adalah bahwa mereka vaping pada suatu waktu sebelum menderita penyakit misterius tersebut.

Dr. Jonathan Meiman, ahli epidemiologi dari DHS mengatakan bahwa para pasien mengakui mereka semua menggunakan vape dalam satu bulan terakhir dan menderita gejala yang sama, yaitu kesulitan bernapas serta gejala dari penumotoraks (paru-paru yang kolaps). Meiman mengatakan bahwa gejala seperti ini biasa ditemui pada penggunaan narkoba secara dihirup dengan menggunakan perangkat vape. Pernyataan terakhir tersebut perlu digarisbawahi. Hal ini berarti DHS sudah menduga bahwa para pasien telah menggunakan sesuatu yang lain selain produk vaping standar pada umumnya.

(WIDHS/Twitter) Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin merilis memo tentang penyakit paru-paru misterius pada delapan pasien remaja yang diduga akibat penggunaan produk vaping.

Pada hari yang sama memo tersebut dirilis, stasiun televisi Fox 6 News memberitakan seorang pasien pria di Burlington yang juga mengalami gejala-gejala serupa dengan kedelapan pasien remaja tersebut. Pria berusia 26 tahun tersebut dirawat di rumah sakit setelah mengalami kegagalan pada paru-parunya. Patrick DeGrave, adik dari pria yang kini diketahui bernama Dylan, mengemukakan bahwa kakaknya mengalami kesulitan bernapas setelah menggunakan likuid vape yang dijual di jalan. Produk yang digunakan Dylan adalah produk dari Dank Vapes, produsen kartrid minyak tetrahydrocannabinol atau THC (minyak yang diekstrak dari daun ganja dengan tambahan bahan sintetis lainnya) untuk vape pen. Dicurigai bahwa Dylan tidak menggunakan produk asli Dank Vapes, melainkan produk tiruannya yang memang sering dan mudah ditemui di penjaja produk vaping jalanan. Dank Vapes sendiri sudah menghentikan penjualan produk mereka secara retail dan hanya menjual produk mereka secara online pada situs mereka.

(WGME) Dylan Nelson dari Burlington mengalami kegagalan paru-paru runtuh setelah diduga mengkonsumsi likuid dari kartrid vape palsu yang ia beli di penjaja jalanan.

Tentunya, berita ini pun menjadi berita yang hangat, terutama karena di saat yang hampir bersamaan dengan memo ini dirilis, JUUL Labs tengah disidang oleh Kongres AS terkait maslaah epidemi vaping pada remaja. Pemberitaan di berbagai media lain, termasuk CNN dan CBS meninggalkan fakta bahwa apa yang terjadi pada Dylan dan kedelapan pasien remaja tersebut adalah akibat menggunakan produk vaping yang tidak standar ataupun produk vaping yang diduga palsu. Kedua media besar di AS tersebut memukul rata bahwa mereka menggunakan produk vaping sehingga berakibat seperti itu, bahkan CBS menyoroti JUUL Labs sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam mengakibatkan kenaikan angka vaping pada usia remaja.

Seorang dokter spesialis anak yang enggan disebutkan namanya, dalam sebuah wawancara dengan Milwaukee Journal-Sentinel mengatakan bahwa kedelapan pasien yang mana ia sendiri tangani memang mengaku kepada dirinya bahwa mereka telah menggunakan produk vaping. Namun mereka tidak hanya menggunakan produk vaping sembarangan, melainkan produk vaping tertentu.

Pada tanggal 2 Agustus kemarin, DHS kembali merilis memo peringatan setelah sebelas pasien remaja baru dengan diagnosa yang sama seperti kedelapan pasien sebelumnya kembali dirawat di Rumah Sakit Anak-Anak Wisconsin (Wisconsin Children’s Hospital). Pada peringatan tersebut, DHS bahkan menggagaskan agar negara bagian Wisconsin perlu mempertimbangkan untuk melarang produk vaping sepenuhnya. Tentunya, para media besar seperti NBC News kembali mengangkat berita ini dengan tajuk “vaping berbahaya.”

Hal yang perlu diperhatikan, wabah penyakit paru-paru misterius ini hanya terjadi di negara bagian Wisconsin. Lebih spesifik lagi di empat kota yang jaraknya rata-rata hanya memerlukan waktu perjalanan dua jam, yaitu Milwaukee, Waukesha, Winnebago dan Burlington. Walaupun hanya Dylan dari Burlington yang diduga telah menggunakan produk vaping tiruan, namun patut diduga keras bahwa pasien-pasien lain juga telah melakukan hal yang sama.

 

(via: New York Times, Vaping 360)

Comments

Comments are closed.