Benarkah Vaping Dapat Memicu Penyakit Asma?

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Rabu, 16 Januari 2019

Sebuah penelitian baru dari AS mengklaim telah menemukan bukti bahwa “aerosol bekas” dari rokok elektrik dapat memicu gejala pada penderita asma muda. Para peneliti, yang dipimpin oleh Jennifer E Bayley dari Institut Nasional Kesehatan Minoritas dan Kesenjangan Kesehatan di Bethesda, Maryland, melihat data dalam Florida Youth Tobacco 2016 dan mencari hubungan antara uap rokok elektrik dan serangan asma.

Menurut hasil penelitian tersebut, 21 persen pemuda dengan asma dilaporkan mengalami serangan dalam 12 bulan sebelumnya, sementara sepertiga melaporkan terpapar “uap bekas rokok elektrik”. Ada hubungan yang jelas antara berada di sekitar uap rokok elektrik dan kemungkinan lebih tinggi dilaporkan terkena serangan asma. Jika benar, ini akan menunjukkan bahwa vaping dapat memicu gejala asma dan memunculkan berbagai gerakan untuk pelarangan vaping.

Namun, ada masalah besar dengan hasil penelitian ini. Data yang didasari tidak berasal dari eksperimen terkontrol. Sebaliknya itu semua dilaporkan sendiri, dalam hasil penelitian tersebut tidak menyebutkan data peserta apakah penderita asma mengalami serangan ketika penelitian berlangsung.

Harvard University
Para peneliti Amerika mengklaim telah menemukan hubungan antara “uap bekas vaping” dan serangan asma, sayangnya data yang mendasari penelitian ini memiliki kelemahan serius.

Jika penelitian seperti ini dibiarkan dan dipublikasikan secara luas maka akan mempengaruhi pelarangan vaping tak hanya ditingkat lokal, namun berskala global. Dengan tidak adanya alasan ilmiah mengapa vaping dapat menyebabkan serangan asma, penelitian ini sebenarnya tidak memberi informasi yang berguna.

(Via Physicians Briefing)

Comments

Comments are closed.