Banyak Toko Vape yang Tidak Verifikasi Usia Pembeli Saat Menjual Produk ke Anak-Anak

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 26 Juni 2019

Peraturan di Amerika Serikat (AS) mewajibkan pengecer untuk memeriksa ID untuk semua orang di bawah usia 27 tahun yang akan membeli produk tembakau. Tetapi separuh dari toko-toko tembakau dan vape tidak melakukan ini. Angka ini dikeluarkan oleh sebuah studi tahun 2018 dari pengecer California.

Empat puluh lima persen toko tembakau dan vape menjual rokok elektrik dan perangkat vaping kepada para peneliti yang menyamar sebagai pembeli di bawah umur. Pelanggaran penjualan lebih sering terjadi pada produk vaping daripada dengan rokok tradisional.

“Kami tidak tahu mengapa penjualan di bawah umur lebih umum untuk produk vape daripada rokok, namun, orang muda lebih cenderung menggunakan produk vape daripada rokok,” kata pimpinan studi April Roeseler dari California Tobacco Control Programme.

Antara tahun sekolah 2016 dan 2018, vaping di antara siswa SMA California meningkat sebesar 27 persen, naik dari 8,6 persen menjadi 10,9 persen. Padahal penggunaan semua produk tembakau lainnya menurun, dimana hanya 2 persen siswa sekolah menengah California yang merokok.

Di antara orang dewasa California di bawah usia 30, 9,4 persen menggunakan produk vape, dibandingkan dengan hanya 1,8 persen orang dewasa di atas usia 30. “Produk beraroma tampaknya menjadi pemicu kenaikan produk ini,” tambah Roeseler.

mysanantonio.com
Peraturan di Amerika Serikat (AS) mewajibkan pengecer untuk memeriksa ID untuk semua orang di bawah usia 27 tahun yang akan membeli produk tembakau.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC), penggunaan vape di kalangan siswa sekolah menengah melonjak 78 persen dari 2017 hingga 2018. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh produk vape beraroma atau likuid rasa.

Hal ini membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration atau FDA) mengumumkan niatnya untuk membatasi penjualan produk-produk tembakau beraroma, dengan pengecualian mentol, ke lokasi khusus dewasa yang dibatasi usia seperti toko tembakau dan vape.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa membatasi penjualan ke toko-toko tembakau dan vape tidak akan membantu dan mungkin benar-benar merusak upaya untuk menghentikan kebiasaan merokok di bawah umur. Kebiasaan yang dimulai pada usia lebih dini mungkin lebih cenderung melekat.

“Nikotin sangat membuat ketagihan dan merusak otak yang sedang berkembang, apakah diberikan melalui rokok atau produk vaping. Semakin dini anak-anak mulai menggunakan nikotin, semakin besar kemungkinan pengembangan kecanduan dan semakin sulit untuk berhenti menggunakan produk nikotin,” kata Jessica Barrington-Trimis, Asisten Profesor Ilmu Pengobatan Pencegahan di University of Southern California.

California menaikkan usia resmi penjualan tembakau dari 18 tahun menjadi 21 tahun pada 2016. Para peneliti yang menyamar sebagai pembeli dalam penelitian itu berusia 18 hingga 19 tahun, di bawah usia legal untuk membeli produk-produk ini di California.

Mereka secara acak ditugaskan untuk membeli rokok tradisional atau produk vape di toko-toko tembakau dan vape, toko minuman keras, pasar kecil, toko serba ada, dan apotek di California. Di antara semua toko, apotek adalah yang paling mungkin untuk memeriksa ID dan paling tidak mungkin untuk menjual tembakau dan produk vaping ke pembeli di bawah umur.

(Via Reuters)

Comments

Comments are closed.