Aturan Vaping Saat Buka Puasa untuk Hindari Rasa Pusing dan Mual

By Ardha Franstiya | Lifestyle | Jumat, 15 Maret 2024

Vapemagz – Saat menjalankan ibadah puasa, setiap orang termasuk vapers akan sangat menantikan waktu adzan maghrib berkumandang untuk menikmati hidangan berbuka.

Namun, ada sebagian vapers cukup sulit menahan keinginan vaping, sehingga langsung melakukannya usai berbuka puasa tanpa makan besar terlebih dahulu.

Seperti diberitakan Vapemagz sebelumnya, Dokter spesialis paru, Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa mengonsumsi rokok elektrik maupun konvensional saat berbuka tanpa makan terlebih dahulu dapat menyebabkan rasa pusing dan mual.

Hal tersebut terjadi karena belum adanya asupan nutrisi yang dihasilkan dari makanan ke dalam tubuh. Jadi, wajar terasa pusing dan mual saat menerima kandungan nikotin.

“Saat berpuasa, kita tidak makan dan minum selama belasan jam. Perut kosong dan tidak ada nutrisi yang masuk. Tapi ketika buka puasa sebentar langsung merokok atau ngevape, itu berarti yang kita masukan pertama ke dalam tubuh adalah zat beracun,” ujar Agus.

Selain itu, efek nikotin tanpa adanya nutrisi makanan dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan aliran darah ke jantung yang memungkinkan bakal meningkatkan risiko serangan jantung.

“Efek nikotin akan langsung masuk ke otak karena ada reseptornya. Jika kita memasukkan nikotin dalam jumlah banyak pada waktu yang singkat akan berakibat buruk bagi tubuh,” jelasnya.

“Badan itu sudah nge-refresh sebenarnya ketika kita puasa, makanya langsung mengonsumsi nikotin tinggi sudah pasti pusing dan mual,” lanjut Agus menjelaskan.

Sependapat dengan Agus, seorang Vape Enthusiast dari MTL Society, Afi Motik menjelaskan vaping saat berbuka puasa tanpa makan terlebih dahulu dapat membuat pusing dan mual.

“Sudah pasti pusing dan mual, karena nikotin itu setelah 8 jam sampai 12 jam kan udah hilang dari darah saat berpuasa,” terang Afi.

Terlebih, vaping saat berbuka puasa tanpa dibarengi dengan mengonsumsi air putih yang cukup dapat menimbulkan dehidrasi pada tenggorokan sehingga memicu batuk akibat iritasi saluran pernapasan.

“Kita tidak minum saat puasa dan konsumsi mineral juga berkurang kan, nah sehingga ketika vaping yang pernah saya rasakan yaitu tenggorokan rasanya kering,” ucapnya.

Afi pun menyarankan agar Vapers memperhatikan jumlah konsumsi nikotin saat waktunya buka puasa. Pasalnya, mengonsumsi nikotin tinggi tanpa nutrisi yang cukup akan berefek buruk bagi tubuh, seperti merasakan pusing dan mual. Menurutnya, puasa bisa dijadikan momen dalam mengurangi konsumsi nikotin harian.

Saat waktunya berbuka puasa, Afi sendiri mengonsumsi vape dengan liquid freebase 10 menit setelah makan besar. Bahkan, kadar nikotin ia perhatikan yang biasanya mengonsumsi 12mg, kini menjadi 3 hingga 6mg.

“Saya sendiri biasanya 10 menit setelah makan udah vape lagi cuma nikotinnya yang biasanya 12mg, kalau buka puasa nikotin 3 atau 6mg. Jadi memang dikurangi kalau untuk buka puasa,” ungkap Afi.

Sementara itu, bagi pengguna liquid saltnic, sebaiknya hindari vaping saat berbuka puasa tanpa makan besar terlebih dahulu. Pasalnya, liquid saltnic lebih cepat diserap oleh tubuh dibanding freebase.

Oleh karena itu, dianjurkan memakai liquid saltnic dengan kadar nikotin 20 hingga 30mg setelah makan besar atau mendapatkan asupan nutrisi yang cukup usai berbuka puasa.

Infografis aturan vaping saat buka puasa. (Dok. Vapemagz)

Comments

Comments are closed.