Ahli Toksikologi Unair Sebut Nikotin Bukan Penyebab Penyakit Terkait Merokok

By Vapemagz | Lifestyle | Selasa, 24 Maret 2020

Banyak yang beranggapan bahwa produk tembakau alternatif dinilai memiliki bahaya yang sama bagi kesehatan seperti rokok. Salah satu alasannya karena produk tersebut mengandung nikotin. Namun, Ahli Toksikologi dari Universitas Airlangga (Unair), Sho’im Hidayat menyatakan bahwa anggapan tersebut keliru. Pasalnya bukan nikotin yang menyebabkan penyakit terkait merokok.

“Secara kimiawi, nikotin merupakan senyawa organik kelompok alkaloid. Ia dihasilkan secara alami oleh berbagai macam tumbuhan, seperti terung, kentang, tomat, dan tembakau,” kata Sho’im dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu, 22 Maret 2020.

Nikotin dapat menyebabkan ketergantungan dan bersifat stimulan ringan. Namun nikotin bukan penyebab utama penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok, seperti penyakit jantung dan kanker. Sho’im menjelaskan senyawa berbahaya yang dikandung rokok adalah TAR.

KABAR
Tar vs Nikotin.

Zat tersebut mengandung berbagai karsinogen yang dapat memicu penyakit-penyakit berbahaya karena adanya proses pembakaran. Mengacu data National Cancer Institute Amerika Serikat, hampir dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.

“Rokok itu berbahaya karena dibakar dan menghasilkan TAR. Semakin tinggi kadarnya, risiko terkena kanker atau jantung menjadi lebih besar,” ujarnya.

Oleh karena itu, produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik dapat membantu perokok dewasa yang sulit berhenti untuk beralih ke produk tembakau dengan risiko yang lebih rendah. Dengan produk tersebut perokok dewasa tetap bisa mendapatkan asupan nikotin namun memiliki risiko terhadap kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.

“Beberapa kajian menyebut demikian. Dalam berbagai studi terkait, kadar zat berbahaya yang dikandung pada produk tembakau alternatif jauh lebih rendah dibandingkan rokok,” ucap Sho’im menerangkan.

(Via Pikiran Rakyat)

Comments

Comments are closed.