Afrika Selatan Lewatkan Peluang untuk Ciptakan Negara Bebas Rokok

By Vapemagz | Lifestyle | Senin, 27 Juli 2020

Philip Morris South Africa (PMSA) mengecam pelarangan penjualan produk tembakau dan rokok elektrik selama fase penguncian atau lockdown selama pandemi COVID-19 di Afrika Selatan. PMSA menyebut larangan itu menyebabkan peluang yang terlewat untuk menyediakan alternatif bebas-rokok bagi 11 juta perokok Afrika Selatan.

“Larangan menyeluruh terhadap semua produk tembakau dan rokok elektrik merusak upaya para perokok dewasa yang beralih ke alternatif yang lebih baik, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektronik,” Marcelo Nico, Managing Director Philip Morris South Africa.

“Walaupun produk ini secara ilmiah tidak bebas risiko dan mengandung nikotin, mereka adalah pilihan yang jauh lebih baik daripada terus merokok,” tambah Nico.

Reuters
IQOS

Sebelumnya, pada 7 Juli lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengizinkan pemasaran sistem tembakau yang dipanaskan milik Philip Morris (PMI), IQOS di AS sebagai produk tembakau risiko yang dimodifikasi (MRTP).

Setelah menyelesaikan tinjauan paket bukti ilmiah ekstensif PMI dan studi independen, FDA menemukan bahwa IQOS sesuai untuk mempromosikan kesehatan masyarakat dan diharapkan bermanfaat bagi kesehatan populasi secara keseluruhan (pengguna dan bukan pengguna produk tembakau).

Keputusan Ini memberi wewenang kepada PMI untuk memasarkan IQOS di Amerika Serikat. Sistem IQOS yang memanaskan tembakau bukan membakarnya secara signifikan mengurangi produksi bahan kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya.

Phillip Morris International memperkirakan bahwa sekitar 11,2 juta perokok dewasa di seluruh dunia telah berhenti merokok dan beralih ke produk heat not burn milik PMI, IQOS. Produk ini telah tersedia di Afrika Selatan sejak 2017.

(Via Independent)

Comments

Comments are closed.