300 Ribu Warga Inggris Berhenti Merokok Karena Takut Terpapar COVID-19

By Vapemagz | Lifestyle | Kamis, 7 Mei 2020

Sekitar dua persen warga Inggris menyatakan telah berhenti merokok dan membuang ribuan rokok mereka selama periode lockdown virus korona atau COVID-19. Mereka berhenti karena merokok dianggap dapat meningkatkan risiko menderita gejala COVID-19 yang parah.

Menurut survei YouGov yang dikutip dari Daily Mail, sebanyak 1.004 orang di Inggris ditanyai dan dua persen perokok mengatakan bahwa mereka telah menghentikan kebiasaan itu. Jika dilihat dari seluruh populasi Inggris, YouGov menyatakan jika 300 ribu warga Inggris.

Selama ini perokok memang memiliki kesehatan paru-paru yang kurang baik dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Pasalnya dalam sebatang rokok mengandung beberapa kandungan seperti TAR, nikotin dan zat berbahaya lainnya yang mampu menyumbat saluran udara dan menyebabkan kerusakan signifikan pada organ tubuh perokok.

300 ribu warga Inggris yang berhenti merokok baru 2 persen perokok yang berhenti sejak awal pandemi virus korona. Data hasil survei juga menunjukkan jika lebih dari setengah juta atau 8 persen telah mencoba untuk menghentikan kecanduan.

University College London via Daily Mail
Perbandingan jumlah perokok dengan pasien virus korona.

Sebanyak 2,4 juta atau 36 persen telah mengurangi konsumsi rokok, sedangkan 27 persen mengatakan mereka sekarang lebih cenderung untuk berhenti. Seperempat mantan perokok itu menyatakan jika dirinya tidak lagi kembali merokok setelah memutuskan untuk berhenti. Tetapi 4 persen dari yang telah berhenti merasa pademi ini membuat mereka ingin kembali merokok.

Sebuah tinjauan terhadap 28 studi ilmiah oleh akademisi University College London menemukan proporsi perokok di antara pasien rumah sakit lebih rendah dari yang diharapkan. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa di Inggris proporsi perokok di antara pasien COVID-19 hanya lima persen.

Para ilmuwan terbagi tentang apakah merokok itu bermanfaat atau membebani ketika menghadapi COVID-19. Di sisi lain beberapa penelitian menunjukkan lebih sedikit perokok yang tertular virus. Prancis dikabarkan akan menguji apakah penggunaan plester niktoin (patch) dapat membantu menghambat penularan virus korona.

(Via Daily Mail)

Comments

Comments are closed.