Jonathan Ng: Komitmen untuk Menjauhkan Anak dari Vape

Interviews | Minggu, 6 September 2020

Jonathan Ng, yang saat ini menjabat sebagai General Manager dan Global Head of External Affairs dari RELX Technology sebelumnya merupakan ahli di bidang pemerintahan dan menghabiskan separuh karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil untuk Pemerintah Singapura. Apakah alasannya memutuskan untuk berkecimpung di industri tembakau, dan saat ini di perusahaan vape? Yuk, simak perbincangan kru Vapemagz dengan Jonathan Ng.

Bisa ceritakan sedikit mengenai latar belakang Anda sebelum bergabung dengan RELX?

Mungkin semua orang akan berpikir bahwa cerita saya ini tidak masuk akal. Saya merupakan warga negara Singapura, saya mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari London School of Economics and Political Science di London, Britania Raya dan kemudian melanjutkan kuliah di Princeton University, New Jersey, AS dimana saya mendapatkan gelar Magister Keuangan. Sebagai pejabat Layanan Administratif Pemerintah Singapura, saya merupakan bagian dari departemen hubungan Indonesia-Singapura di Kementerian Luar Negeri Singapura, selanjutnya saya ditunjuk menjadi Asisten Senior Direktur Divisi Layanan Publik di Kantor Perdana Menteri Singapura. Saya pun kemudian mencari tantangan baru dengan mencoba untuk bekerja di perusahaan swasta. Saya mencoba melamar ke berbagai perusahaan, namun saya tidak pernah menyangka akan direkrut oleh Philip Morris International (PMI), apalagi saya bukan perokok. Namun saya pun mengambil tantangan tersebut. Tapi ketika saya di PMI, saya banyak mengetahui mengenai Produk Pengurangan Risiko Tembakau (Reduced Risk Tobacco Products), mulai dari strategi inovasi, komersialisasi hingga urusan regulasi. Saya tertarik pada kesempatan untuk menolong perokok yang tidak mampu atau tidak mau berhenti,  dengan menawarkan mereka pada alternatif yang lebih baik. Hal itu juga yang membuat saya tertarik ketika saya ditawari untuk menjabat sebagai Head of Regulatory Affairs and International Trade di PT HM Sampoerna, salah satu afiliasi PMI yang berada di Indonesia pada tahun 2018. Saya berpikir dengan pengetahuan yang telah saya peroleh mengenai pengurangan bahaya produk tembakau, saya juga dapat turut membantu para perokok di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. Terlebih, saya juga sudah cukup familiar dengan Indonesia berkat pengalaman saya di Desk Indonesia di Kemenlu Singapura. Selama saya di HM Sampoerna, saya cukup banyak mempelajari mengenai produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) di Indonesia yang pada saat itu sedang dalam proses legalisasi dengan dikenakan cukai. Sebagai bagian dari pekerjaan, saya harus mengerti dengan baik kompetitor kami saat itu. Apa saja merek yang bersaing di luar sana? Apa saja jenis produk inovasi baru yang mungkin diminati perokok? Dari situlah saya lebih dalam mempelajari soal rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih baik bagi perokok serta beberapa perusahaantekhnologi inovatif yang memproduksi dan menjual produk ini. Salah satunya tentunya adalah RELX, saya kemudian memutuskan untuk bergabung dengan RELX pada Oktober 2019 sampai sekarang. Cukup membingungkan dan tidak masuk akal, bukan? Ha ha ha.

Apa yang membuat Anda tertarik untuk bergabung dengan RELX?

Pertama, saya harus memulai dari latar belakang berdirinya RELX yang menurut saya sangant menginspirasi. RELX didirikan oleh Kate Wang, seorang pekerja dan ibu dari dua anak laki-laki. Rutinitas kehidupannya yang cukup membuat stres sehingga ia pun mulai merokok. Ayah dari Ms. Wang juga merupakan perokok selama lebih dari empat puluh tahun. Ms. Wang pun merasa bersalah atas kebiasaan merokoknya tersebut dan juga mengkhawatirkan ayahnya sehingga ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan rokok elektrik, yaitu RELX. Nama RELX sendiri dipilih bukan tanpa alasan. Semua huruf yang ada pada nama RELX merefleksikan Tanggung Jawab (Responsibility), Empati (Empathy), Kepemimpinan (Leadership) dan Pengalaman (“e”Xperience). Dengan nilai-nilai tersebut, nama perusahaan kami selalu mengingatkan untuk tetap setia pada apa yang henda diperjuangkan. RELX bertujuan untuk mengembangkan teknologi rokok elektrik termutakhir di industri rokok elektrik sekaligus dapat memberikan pengalaman terbaik di luar dugaan bagi penggunannya. Namun di saat bersamaan, RELX juga memasarkan produk-produk kami secara bertanggung jawab, yaitu hanya menargetkan perokok dewasa serta vapers dewasa. Nilai-nilai dan tujuan kami untuk menghasilkan produk rokok elektrik terkemuka membawa RELX menjadi salah satu merek rokok elektrik terdepan di Asia hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Mengapa RELX memilih Indonesia sebagai salah satu pasar utamanya?

Saat ini diestimasikan bahwa terdapat lebih dari 67 juta penduduk Indonesia yang memilih untuk merokok. Jumlah ini sangat memprihatinkan karena merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Di saat yang bersamaan, Indonesia telah berkembang menjadi salah satu pasar yang paling dinamis dan beragam di Asia serta menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang luar biasa. Penduduk Indonesia pun kini sudah semakin teredukasi dan paham dengan tren yang sedang berkembang. Kemajuan teknologi menyediakan bagi kita pilihan yang lebih baik dalam hidup. Salah satu temuan inovatif ini adalah rokok elektrik. Sebagai bagian dari komitmen kami untuk Indonesia, RELX bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada para perokok untuk beralih ke alternatif yang lebih baik juga. Kami terus berinovasi untuk mengembangkan cita rasa lokal baru yang disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia. Kami juga ingin memperluas jaringan distribusi kami di Indonesia dengan membangun kemitraan strategis sehingga memungkinkan kami memastikan produk RELX tersedia secara lebih luas untuk perokok dan vapers dewasa Indonesia. Pengguna RELX juga dapat membeli produk kami di situs resmi kami, www.relxnow.co.id. Selain itu, kebijakan pemerintah akan memainkan peran penting dalam bagaimana industri ini akan berkembang di masa depan. Pemerintah Indonesia telah menerapkan tarif pajak dan struktur fiskal untuk rokok elektrik melalui cukai yang lebih memberikan kepastian bisnis bagi para pelaku industri. Maka, kami pun berharap regulasi terkait rokok elektrik akan terus proporsional dengan risiko dan didasarkan pada sains dan bukti. Kami memahami bahwa Badan Standarisasi Nasional ingin menerapkan standar rokok elektrik pada tahun 2021. Kami menyambut baik hal ini – peraturan yang tepat, terutama tentang standar produk, melindungi kepentingan konsumen. Semua vapers dewasa di Indonesia berhak memiliki produk andal yang melalui penelitian dan pengembangan serta proses pengendalian kualitas yang ketat. Kami menantikan kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan dan penerapan standar produk dan berkontribusi secara aktif dalam proses ini.

Apa yang membuat RELX berbeda dari produk lain?

RELX sangat fokus dalam memberikan pengalaman pengguna terbaik sekaligus sangat bertanggung jawab dengan inisiatif pemasaran dan branding kami sejak awal. Kami sering berkomunikasi dengan pengguna kami dan menggunakan saran atau kritikan mereka untuk meningkatkan produk dan teknologi kami. Kami selalu memikirkan masalah dari sudut pandang pengguna agar dapat memahami dengan lebih baik dan lebih komprehensif berbagai tuntutan yang mungkin mereka miliki. Jika Anda tidak memperhatikan apa yang sebenarnya diinginkan pengguna Anda, maka Anda tidak akan pernah berhasil dengan produk apa pun. Terkait upaya pemasaran dan penjualan kami yang bertanggung jawab, sudah menjadi komitmen kami untuk mencegah neggunaan rokok elektrik oleh anak di bawah umur dan orang yang bukan perokok. Merupakan tugas mendasar dari semua perusahaan vaping yang bertanggungjawab untuk menjauhkan produk mereka dari jangkauan anak-anak.  Maka dari itu RELX mengembangkan “Guardian Program” milik kami, sebuah inisiatif yang menunjukkan komitmen kami untuk mencegah anak-anak mengakses vape. Kami menjadikan “Guardian Program” sebagai panduan operasi dimulai dari tahapan pengembangan produk, pemasaran, penjualan, sampai dengan distribusi.  Kami di RELX sangat memegang teguh prinsip ini dan bahkan memasukkannya dalam pedoman pemasaran kami. Di setiap kemasan dan manual produk kami, kami selalu menyertakan tulisan peringatan seperti “Bukan untuk Anak di Bawah Umur”, “Jauhkan dari anak-anak”, “Produk ini mengandung nikotin” serta “Nikotin adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan adiksi.”  Kami juga tidak pernah melibatkan model yang berusia di bawah 25 tahun dalam materi pemasaran kami. Kami percaya bahwa sema perusahaan perlu menjadi pemain yang bertanggung jawab agar industri ini terus berkembang. Hal ini berarti melindungi anak-anak di bawah umur, memasarkan produk secara bertanggung jawab dan mengembangkan produk yang andal dan berkualitas tinggi.

(Shanon Leisinger)

Bisa berikan sedikit bocoran mengenai produk terbaru dari RELX, Infinity?

Kami sangat bangga untuk dapat menghadirkan Infinity ke Indonesia karena kami percaya bahwa produk yang satu ini merupakan produk rokok elektrik generasi berikutnya. Pengembangan Infinity sendiri sedikit banyak mencerminkan pola pikir orang Indonesia yang selalu siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui Infinity, kami ingin memberikan pengalaman vaping yang paling menyenangkan dengan mengutamakan segala keluhan yang seringkali dikeluhkan vapers. Sebenarnya terdapat banyak sekali proses ilmiah di balik Infinity. Kami menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk menentukan rasa yang “halus’ dan kami beri nama “RELX Super Smooth”.  Menurut kami, teknologi Super Smooth ini akan dapat memberikan puff yang paling sempurna dan paling halus dari awal hingga akhir. Itulah mengapa kami memulai kampanye #SwitchtoSmooth. Kami yakin, teknologi ini akan memberikan pengalaman sempurna yang akan dapat meyakinkan perokok dewasa untuk beralih ke Infinity sekaligus meyakinkan vapers untuk juga beralih ke produk kami.

Fungsi apa saja yang membuat Infinity lebih unggul dibandingkan produk lain?

Terdapat dua teknologi canggih yang menurut kami merupakan sorotan utama dari Infinity, yaitu Active Steam Pro dan Air Boost. Dengan kedua teknologi ini, Infinity dapat mendistribusikan dan mengontrol jumlah uap serta suhu dan jumlah liquid yang digunakan per puff secara merata. Selain itu, Infinity memiliki 11 lapisan struktural pada pod yang dirancang sendiri oleh para ilmuwan kami untuk menghindari kebocoran.  Selain itu, Infinity memiliki sistem pengisian daya ganda inovatif yang tidak hanya memanfaatkan USB type-C yang mengisi daya dengan lebih cepat, tapi juga mengembangkan perangkat pengisi daya portabel sehingga pengguna tidak perlu khawatir kehabisan daya. Di balik penampilannya yang sederhana dan minimalis, Infinity telah kami uji coba melalui berbagai simulasi untuk menguji kinerjanya dan percaya bahwa inilah produk terbaik kami saat ini. Bahkan mungkin produk terbaik dari produk lain yang berada di lini yang sama saat ini.

Apa pesan Anda untuk para pelaku industri lain dan juga kepada vapers di Indonesia?

Saat ini,  banyak sekali beredar luas perangkat vape dan pod palsu yang justru semakin meingkat penjualannya. Sebagian besar produk –produk tersebut diproduksi di pabrik yang berstandar rendah dan keamanan dari produk mereka juga tidak terjamin. Begitu juga dengan liquid yang tidak disertai dengan pita cukai yang menandakan bahwa liquid tersebut sudah lolos uji laboratorium. Kami sendiri di RELX juga turut serta membantu dalam pengujian beberapa liquid palsu yang tidak bercukai. Kami menemukan berbagai kejanggalan seperti adanya kandungan zat berbahaya yang tingkatnya jauh melebihi standar normal serta kandungan nikotin yang tidak sesuai dengan apa yang tertera pada kemasan. Maka dari itu, saya ingin mengingatkan vapers untuk selalu berpikir ulang sebelum membeli atau menggunakan produk semacam ini. Apabila ragu terhadap produk yang hendak dibeli, kini beberapa produk sudah menyertakan QR kode yang bisa dipindai dengan ponsel untuk memverifikasi keaslian produk, seperti RELX salah satunya. Selain itu, kami terus berupaya untuk memperluas jaringan ritel kami di Indonesia dan tumbuh bersama dengan mitra ritel jangka panjang yang berkomitmen di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prinsip dan praktik kami di banyak pasar lain di seluruh dunia, di mana kami berhasil membangun hubungan yang sangat sukses dan berkelanjutan dengan mitra ritel. Jadi jika ada bisnis retail yang mungkin tertarik untuk menjajaki peluang kemitraan potensial dengan kami, silakan hubungi kami baik melalui email di [email protected] atau melalui akun Instagram resmi kami, @relxidn. Akhirnya, karena kami terus melihat penerimaan dan penggunaan produk vape meningkat secara global, saya akan mendorong bisnis dan vapers untuk terus menjadi pemain yang bertanggung jawab. Vape adalah produk revolusioner yang memiliki kemampuan untuk mengubah kehidupan masyarakat. Agar vaping dapat diterima lebih lanjut oleh pemerintah dan masyarakat umum, industri perlu memasarkan produk mereka dengan cara yang bertanggung jawab tanpa menarik atau menjual kepada anak di bawah umur. Vapers juga perlu memainkan peran mereka dan tidak boleh membeli produk vape untuk anak di bawah umur atau membantu mereka mendapatkannya dengan cara apa pun. Dengan produk yang luar biasa ini, saya yakin bahwa industri produk vaping dapat terus berkembang jika kita semua dapat bertindak secara bertanggung jawab.

Comments

25 responses to “Jonathan Ng: Komitmen untuk Menjauhkan Anak dari Vape”

  1. Fahmi Saifuddin says:

    Sungguh sangat menginspirasi sekali, seorang tokoh yang mencoba hal baru yg menyimpang dari bidangnya, disini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sesuatu yang baru itu adalah hal yg sangat luar biasa, seperti halnya dengan produk relx yang di geluti oleh Jonathan Ng kini sedang mencoba membuat product untuk experience vape yang beda, patut untuk di nanti kehadirannya, semoga bisa segera dinikmati di Indonesia, dan untuk masalah menjauh kan Vape dengan anak, disini saya juga sebagai seorang ayah yang juga mempunyai anak, itu hal yg harus di lakukan sejak dini, kita harus memberikan edukasi tentang Vape sejak dini pada anak apa dampak Vape dsb. Dan apabila anak sudah mencapai umur 21 th, dia sudah dapat mengambil kesimpulan dari edukasi Vape selama ini yang kita kasih tahu.

    Ig: fahmisaif_

  2. Budi Rangga says:

    Usaha menjauhkan vape dari anak sangatlah baik. Tapi sangat disayangkan di negeri kita ini masih banyak vapers yg menjual device/liquid mereka kepada underage. Meskipun vape store tdk melayani pembelian dari underage, tapi kebanyakan underage membeli dari situs jual beli online. Semoga kedepannya ada aturan hukum pidana bagi mereka yg menjual serba serbi vape kepada underage. Semoga industri vape di Indonesia bisa semakin maju dan dapat membantu perekonomian negara. Aamiin

    ig : jack_gamebel
    fb : jack

  3. Dani says:

    Nice sharing.. Nice experience and very inspiring , Kita sebagai smart vapers, harus membantu perkembangan industri ini dengan cara melakukan hal yang positif seperti jangan pernah bosan mengedukasi para vapers pemula & teman-teman yg masih merokok untuk beralih ke vape, jangan pernah bosan memperingatkan under age dan menjaga etika vapers ketika vaping dengan menjauh kan asap vape kalian ketika dirumah dilingkungan keluarga dan ditempat umum, supaya industri ini tetap positive dimata masyarakat, vape ini adalah salah satu investasi kesehatan yg lebih baik dibanding rokok konvensional untuk kedepannya..
    keep smart vapers with good attitude
    FB : Dani ‘el Nino
    IG : el_n1n0__

  4. wijianto says:

    semoga bisa menginspirasi kita sebagai anak bangsa untuk bergerak bersama memajukan industri vape seperti langkah mas jonathan yg berasal dari negara tetangga,,, kita juga bisa kok, seperti hal nya mas aldi @vap_education yg tidak kalah hebat. harus kita tekan kan terus vape tidak untuk underage (21+) dan stop vape ilegal.

    ig: wijionta_1994_

  5. Adhitya Fauzan says:

    Salute buat Mr Jonathan ini. Meskipun bukan berasal dari perokok, tapi dedikasi nya tinggi buat perokok dan vapers. Produsen yang memikirkan keluhan dan keinginan konsumennya, serta berupaya meningkatkan kualitas produk agar pod nya bisa jadi barang alternatif pengganti rokok, demi bisa menyelamatkan perokok untuk berhenti merokok.
    Ig : @adhityafau
    Tlp : 089604112165

  6. Ghofirli hafiedz says:

    Gw salut sama pak jonathan, beliau dengan pekerjaan nya dulu didedikasikan kepemerintahan bahkan separuh karir di pemerintahan dan mencoba memberanikan diri untuk keluar dari jalur tersebut. Di rekrut oleh pmi salah 1 perusahaan rokok terbesar di indonesia dan ingin menolong para perokok untuk mencari solusi terbaik untuk menggantikan penggunaan tembakau dan akirnya keluar dan memutskan untuk gabung ke relx karna paham banget dampak buruk dari penggunaan tembakau ( rokok ) dan memberikan inovasi baru untuk industri rokok electrik bersama relx. Ya emng sih menurut gw untuk sekarang solusi terbaik untuk pengganti rokok ya vape dan terbukti juga karna sekarang maraknya industri vape di indonesia bisa mengghasilkan pundi2 bisnis dan negara juga terbantu banyak karna adanya industri vape dari tarif pajak cukai . Gw sih nunggu gimana nanti trobosan baru yg bakal di rilis di indonesia yg bisa memberikan gw new vaping experience dan mungkin kah akan booming di indo? Kita ga tau.
    Untuk masalah underage vaping nah ini udah jadi salah 1 masalah kritis buat kita semua para adult dan vapers untuk wajibnya misi kita memberikan vape edukasi untuk yg masih underage itu wajib biar mereka tau vape di peruntukan untuk menjadi solusi pengganti asupan nicotin / rokok bukan hanya sebatas hanya ingin bergaya.. Gw sih yakin untuk kedepan nya vape di indonesia bakal maju pesat karna sudah begitu banyak nya orang indonesia sudah bisa membuat divice / atomizer / pod / bahkan liquid yg benar2 bisa menjadikan investasi / bisnis yg menjanjikan dan menjadikan vape menjadi suatu kegiatan positiv bagi masyarakat and slowly its saving the world to karna asap rokok dpt membantu presentase dalam global warming yg berbeda dengan vape karna yg di hasilkan itu uap liquid yg akan jatuh kebawah serius gw salut banget ama pak jonathan mau berkontribusi langsung untuk membantu solusi kesehatan buat masyarakat terutama di indonesia ..
    Ingat di setiap bungkus rokok ada kata
    *Rokok bisa merenggut kebahagiaan anda 1 per 1 *
    Please if you read this be a smart cauze the only one who can save you its yourself

    Ig : Ghofirly hafiedz

  7. teofilus dimas says:

    Menurut saya usaha menjauhkan vape dari anak anak memanglah sulit di indonesia, kenapa? karena masih banyak orang di indonesia yang menganggap merokok maupun vaping adalah suatu hal yang keren, hal inilah yang dapat memicu keinginan anak anak ataupun remaja ingin memulai merokok atau vaping agar mereka dianggap keren. Nah, stigma inilah yang menurut saya sangat sulit untuk dirubah. Apalagi di era digital sekarang banyak sekali penjualan vape secara online yang memudahkan untuk membeli vape, walaupun di beberapa vapestore calon pembeli harus menunjukkan KTP sebagai syarat untuk memenuhi legalitas usia pengguna, namun di penjualan online tidak ada syarat bagi pembeli untuk konfirmasi usia dengan menggunakan KTP, disinilah celah dimana orang orang underage bisa memiliki vape. Memang ini bukan ranah produsen vape, mereka hanya bisa memberikan peringatan di kemasan produk mereka, namun seharusnya penjual atau platform untuk menjual bisa membuat regulasi untuk pencegahan penjualan vape kepada underage.
    ig: @teofilus_dimas

  8. Fahmie Ace says:

    6690.4648.318.26 Keep vaping and stop underage. Komitmen setiap lini diperlukan, baik vape store, konsumen, keluarga, hingga perusahaan supaya tida memasarkan produknya ke underage. Salam NCIG Lovers

  9. Benton Gymnastiar says:

    1266.6545.758.26 Yang penting verifikasi usia (ktp/sim) dan emang ada niat dari penjual buat komit jauhin produk dr bocil2. Krn ga jarang jg asal ngebul ya ke siapa aja jual. Mantap RELX, maju terus Vapemagz!

  10. Erwin Monroe says:

    3575.0222.21826 mantap relx, semoga ditiru pabrikan lainnya. Kadang memang harus diakui underage jd pasar empuk, demi gaya2an rela ngerogoh kocek buat bli produk. Keep vaping and calm 👍

  11. Sari PSE says:

    253.3887.821.826 melihat komitmennya, hal itu perlu diacungi jempol… Tgl trkadang k bwh dan ranting2nya aja disamain komitnya…krn kan yg jual produk bkn si mas jo satu ini…jd ya harus di sinkronkan antara seller dan producer jg… Mantap vapemagz👍 @sariidooo

  12. Egi Yulistira Maulana says:

    RELX JOSS! TETAP KAWAL VAPE DARI UNDERAGE

  13. Yusufwg says:

    Anak2 menggunakan vape atau tidak itu banyak faktor contohnya orang tua, lingkungan sekitar dan pergaulan bebas.
    Semoga membantu

  14. Edward says:

    Semoga sukses tuk penjualannya n mengedukasi masyarakat tentang makna vape yg sebenarnya..

  15. Lenno awan says:

    RELX, simple but full taste. Alasan terkuat kenapa anak dibawah umur merokok atau vaping dikarenakan mereka melihat orang disekitarnya yg baik2 saja meskipun menjadi vapers atau perokok. Dengan terciptanya rokok alternatif yg simple pas di genggaman tapi mendapatkan sensasi yg hampir sama dgn rokok konvesional saya optimis banyak perokok akan beralih, kita juga bisa mencuri atau sembunyi2 ketika puff tanpa terlihat anak2 di bawah umur, kita tidak perlu menarik perhatian dgn menyalakan korek api dan menghabiskan waktu rata-rata 5 menit untuk satu batang rokok. Dengan adanya RELX asupan nikotin kita tetap terpenuhi dan kita bisa menggunakannya tanpa menarik perhatian orang lain terutama anak – anak dibawah umur. Di tempat umum atau tempat yang terdapat banyak anak2 dibawah umur baiknya kita menggunakan POD untuk mengurangi perhatian terhadap anak-anak karena rasa ingin tahu anak-anak dibawah umur sangat tinggi. Baru kita bisa menggunakan MOD jika berada di lingkungan orang-orang dewasa. RELX datang dengan banyak variant e-juice atau liquid, sehingga membuat pengguna tidak gampang bosan dan ingin kembali ke rokok. Karena salah satu dasar berdirinya RELX adalah e’X’perience maka saya yakin pasti ada inovasi2 yg lebih bagus dan baik lagi untuk menciptakan produknya. Semoga selalu berkembang dan bisa menguasai pasar di dunia.

    Ig : less_kidoo
    Fb : lenno awan kuning

  16. Lenno awan kuning says:

    RELX, simple but full taste. Alasan terkuat kenapa anak dibawah umur merokok atau vaping dikarenakan mereka melihat orang disekitarnya yg baik2 saja meskipun menjadi vapers atau perokok. Dengan terciptanya rokok alternatif yg simple pas di genggaman tapi mendapatkan sensasi yg hampir sama dgn rokok konvesional saya optimis banyak perokok akan beralih, kita juga bisa mencuri atau sembunyi2 ketika puff tanpa terlihat anak2 di bawah umur, kita tidak perlu menarik perhatian dgn menyalakan korek api dan menghabiskan waktu rata-rata 5 menit untuk satu batang rokok. Dengan adanya RELX asupan nikotin kita tetap terpenuhi dan kita bisa menggunakannya tanpa menarik perhatian orang lain terutama anak – anak dibawah umur. Di tempat umum atau tempat yang terdapat banyak anak2 dibawah umur baiknya kita menggunakan POD untuk mengurangi perhatian terhadap anak-anak karena rasa ingin tahu anak-anak dibawah umur sangat tinggi. Baru kita bisa menggunakan MOD jika berada di lingkungan orang-orang dewasa. RELX datang dengan banyak variant e-juice atau liquid, sehingga membuat pengguna tidak gampang bosan dan ingin kembali ke rokok. Karena salah satu dasar berdirinya RELX adalah e’X’perience maka saya yakin pasti ada inovasi2 yg lebih bagus dan baik lagi untuk menciptakan produknya. Semoga selalu berkembang dan bisa menguasai pasar di dunia.

    Ig : less_kidoo
    Fb : lenno awan kuning

  17. Sandriani says:

    Jaukan Vape dengan anak, disini saya juga sebagai seorang ayah yang juga mempunyai anak, itu hal yg harus di lakukan sejak dini, kita harus memberikan edukasi tentang Vape sejak dini pada anak apa dampak Vape dsb. Dan apabila anak sudah mencapai umur 21 th, dia sudah dapat mengambil kesimpulan dari edukasi Vape selama ini yang kita kasih tahu.
    Usaha menjauhkan vape dari anak sangatlah baik. Tapi sangat disayangkan di negeri kita ini masih banyak vapers yg menjual device/liquid mereka kepada underage. Meskipun vape store tdk melayani pembelian dari underage, tapi kebanyakan underage membeli dari situs jual beli online. Semoga kedepannya ada aturan hukum pidana bagi mereka yg menjual serba serbi vape kepada underage. Semoga industri vape di Indonesia bisa semakin maju dan dapat membantu perekonomian negara.
    Kita sebagai smart vapers, harus membantu perkembangan industri ini dengan cara melakukan hal yang positif seperti jangan pernah bosan mengedukasi para vapers pemula & teman-teman yg masih merokok untuk beralih ke vape, jangan pernah bosan memperingatkan under age dan menjaga etika vapers ketika vaping dengan menjauh kan asap vape kalian ketika dirumah dilingkungan keluarga dan ditempat umum, supaya industri ini tetap positive dimata masyarakat, vape ini adalah salah satu investasi kesehatan yg lebih baik dibanding rokok konvensional untuk kedepannya..
    keep smart vapers with good attitude
    semoga bisa menginspirasi kita sebagai anak bangsa untuk bergerak bersama memajukan industri vape seperti langkah mas jonathan yg berasal dari negara tetangga,,, kita juga bisa kok, seperti hal yg tidak kalah hebat. harus kita tekan kan terus vape tidak untuk underage (21+) dan stop vape ilegal.

  18. Khalid Mohammad says:

    Saya perokok dan vape juga atau bsa di bilang (hybrid). Tetapi saya tidak menggunakan device POD untuk keseharian saya tetapi menggunakan mod. Karena saya telah mendapatkan kenyamanan menggunakan MOD device…
    Apakah produk dari RELX ini akan menciptakan vape dengan device POD saja atau akan ada planing untuk membuat device MOD kedepannya? Terimakasih

    IG : @khalidsenyo
    Fb : Khalid Senyo

  19. Sandriani says:

    Jaukan Vape dengan anak, disini saya juga sebagai seorang ayah yang juga mempunyai anak, itu hal yg harus di lakukan sejak dini, kita harus memberikan edukasi tentang Vape sejak dini pada anak apa dampak Vape dsb. Dan apabila anak sudah mencapai umur 21 th, dia sudah dapat mengambil kesimpulan dari edukasi Vape selama ini yang kita kasih tahu.
    Usaha menjauhkan vape dari anak sangatlah baik. Tapi sangat disayangkan di negeri kita ini masih banyak vapers yg menjual device/liquid mereka kepada underage. Meskipun vape store tdk melayani pembelian dari underage, tapi kebanyakan underage membeli dari situs jual beli online. Semoga kedepannya ada aturan hukum pidana bagi mereka yg menjual serba serbi vape kepada underage. Semoga industri vape di Indonesia bisa semakin maju dan dapat membantu perekonomian negara.
    Kita sebagai smart vapers, harus membantu perkembangan industri ini dengan cara melakukan hal yang positif seperti jangan pernah bosan mengedukasi para vapers pemula & teman-teman yg masih merokok untuk beralih ke vape, jangan pernah bosan memperingatkan under age dan menjaga etika vapers ketika vaping dengan menjauh kan asap vape kalian ketika dirumah dilingkungan keluarga dan ditempat umum, supaya industri ini tetap positive dimata masyarakat, vape ini adalah salah satu investasi kesehatan yg lebih baik dibanding rokok konvensional untuk kedepannya..
    keep smart vapers with good attitude
    semoga bisa menginspirasi kita sebagai anak bangsa untuk bergerak bersama memajukan industri vape seperti langkah mas jonathan yg berasal dari negara tetangga,,, kita juga bisa kok, seperti hal yg tidak kalah hebat. harus kita tekan kan terus vape tidak untuk underage (21+) dan stop vape ilegal.

    Ig : @Sandrinazsyam.photography
    FB : Sandriani Naz Syam

  20. sony says:

    betul sekali, hindarkan vape dari anak supaya aman dan harus lebih ketat penjaagannya terhadap underage demi keselamatan vapers
    ig: @sonypurnamadwipayana

  21. Abang Haryadi Febriansyah says:

    “Komitmen untuk menjauhkan anak dari vape”
    Menurut saya ini adalah langkah yang tepat, karena pada dasarnya vape hanya boleh digunakanh oleh orang-orang (21+). Akan tetapi realita yang terjadi saat ini belum sesuai dengan apa yang kita harapkan, tidak sedikit diluar sanak anak-anak pengguna vape dibawah (21+).
    Inilah pentingnya edukasi sejak dini tentang vape kepada sesama keluarga, teman, kerabat dan anak, dan tidak menutup kemungkinan untuk orang-orang yang masih menggunakan rokok konvensional. Pertama, dari lingkungan keluarga menurut saya sebisa mungkin jangan ngevape didepan anak-anak kita, karena pada dasarnya anak-anak senantiasa meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, ngevape lah ketika sedang berada diluar rumah. Sebisa mungkin berilah edukasi dan informasi-informasi positif kepada keluarga, teman dan kerabat tentang vape agar tidak timbul mainshet yang buruk tentang vape. Terkait dengan menjaukan anak dari vape, menurut saya ada beberapa solusi yang mungkin bisa kita lakukan atau mungkin bisa dilakukan pihak yang berwenang nanti nya, seperti :
    1. Hilangkan kebiasaan ngevape di depan anak-anak, seperti yang telah saya sebutkan diatas.
    2. Pemerintah memberi dukungan dengan membuat kebijakan yang ramah tentang vape. Seperti mendukung para industri vape membuat iklan-iklan vape di jalan, mall, dan lain sebagainya, karena selama ini belum pernah saya temui iklan vape tepampang lebar dijalan-jalan atau tempat hiburan, seperti iklan rokok konvensional.
    3. Pemerintah bisa saja bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan para organisai vape yang ada dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan hal-hal positif tentang vape disekolah-sekolah, Kampus dan organisasi-organisasi diluar lembaga pendidikan, agar terciptanya mainshet yang baik terhadap vape, karena selama ini saya sekolah dari TK sampai SMA yang saya jumpai selalu saja edukasi masalah narkoba/drugs. Tidak menutup kemungkinan edukasi dan sosialisasi tentang vape bisa dilakukan mengingat saat ini vape sudah legal di Indonesia.
    4. Jadilah pribadi vapers yang baik, dengan selalu menjaga attituede ketika ngevape ditempat umum agar mainshet orang tidak selalu buruk tentang vape.
    Jadi, kesimpulan tentang menjauhkan vape dari anak adalah ” Pemerintah ambil andil dalam masalah kebijakan penggunaan vape untuk anak-anak yang kurang dari (21+), seperti membuat aturan atau kebijakan untuk pembelian vape, dan sanksi bagi yang melanggar. Pemerintah ambil andil dalam edukasi mengenai vape dan rokok konvensional terhadap masyarakat agar angka penggunan rokok konvensional di Indonesia dapat ditekan, karena mengingat vape sudah legal dan sedikit banyak memberi sumbangsi pada perekonomian negara lewat cukai vape.
    Merangkul organisasi-organisasi vape yang ada untuk selalu memberikan edukasi tentang vape kepada siapapun. Agar kedepannya industri vape bisa semakin berkembang dan mampu menjadi wadah hal-hal positif untuk negara dan masyarakat, dan agar angka penggunaan rokok konvensional di Indonesia dapat bersama-sama kita tekan.
    Masyarakat tanpa pemerintah mati, dan Pemerintah tanpa masyarakat buta.
    Sekian dari saya terima kasih.

    Ig : @arik_febriansyahhfeb

  22. Andi.k says:

    Jonathan Ng sangat menginspirasi sekali dari PNS dan bukan perokok bisa pindah gitu ke industri Vape demi para smoker bisa mengenal Vape.
    Karena memang benar masyarakat Indonesia perlu edukasi tentang bagaimana bahayanya merokok,.
    Dan soal Vape kalau di vapestore sih emang iya anak underage tidak pernah bisa masuk,tapi mereka bisa order lewat situ jual beli online.
    Kalau bisa sih di market online juga seharusnya ada peraturan biar yang mengakses/order Vape di online bukan underage.

    Dan yang paling penting
    Perokok bisa pindah ke Vape,
    Dari Vape bisa berhenti total itu lebih bagus lagi sih.
    @andi_k_2019

  23. Adi gustiana says:

    Bukan hanya peran orang tua yang menjaga agar anak terhindar dari vape. Kita sebagai orang yang sudah dewasa harus paham dan mampu sekiranya penikmat pecinta vape harus pandai melihat situasi dan dimana kita harus tahu tempat yang pas untuk ngvape, agar tidak menjadi contoh untuk anak2 dibawah umur yang berada di sekitar. Jangan asal ngeVap karena hanya ingin bergaya dan di puji orang.

  24. Arif Lukman Hakim says:

    Beralih ke hal yang baru dan keluar dari zona nyaman adalah hal yang menantang, seperti yang dicontohkan oleh Mr. Jonathan. Tidak banyak orang yang berani melakukan hal tersebut, padahal jika kita belum melakukan kita tentu tidak tahu bagaimana dampak pada kehidupan kita. Beralih dari rokok konvensional menuju rokok elektrik misalnya. Menurut saya masih banyak perokok maupun orang awam yang minim pengetahuan tentang vape. Mungkin karena media iklan yang hanya masih kalangan terbatas saja yang dapat mengaksesnya (internet : anak muda dan orang yang melek internet). Tidak seperti rokok konvensional yang masif diiklankan di media yang dapat dilihat banyak orang seperti TV dan papan reklame misalnya ( produk liquid Juicenation pernah juga mengiklankan pada papan reklame sih kalo gak salah). Ditambah lagi akses untuk membeli perlengkapan Vape yang bila umum dipasaran offline hanya ada di vapestore, yang mungkin kecenderungan perokok konvensional “malu” hendak masuk ke vapestore. Ini merupakan tugas bersama para Vapers untuk memberikan pengetahuan tentang Vape kepada masyarakat kita, supaya gagasan tujuan pengalihan perokok konvensional menjadi Vapers yang lebih sehat dapat terwujud. Memulai dari lingkungan terkecil, sebagai contoh keluarga atau masyarakat sekitar rumah. Aktif dalam kegiatan masyarakat tentunya dapat memberikan media bagi kita untuk berbagi pengetahuan tentang Vape. Mengulang komen saya pada artikel lain, seperti halnya kita aktif kegiatan kerja bakti mingguan. Di mana tentunya setiap momen tersebut ada kalanya waktu istirahat untuk sekedar ngobrol ngeteh dan merokok. Inilah saat yang tepat untuk para Vapers berbagi pengalaman ngevape pada orang sekitar. Seringnya kita berinteraksi tentunya akan membuat orang timbul pertanyaan dan kita sebagai Vapers yang peduli dengan perokok konvensional paling tidak tahu dasar-dasar Vape sehingga mampu menjawab. Dengan begitu, Vape dapat menembus ke berbagai kalangan masyarakat di Indonesia khususnya.
    Berkaitan dengan menjauhkan anak dari Vape, itu juga merupakan tugas bagi semua Vapers. Dalam artian sebisa mungkin kita jangan ngeVape ketika di sekitar ada anak dibawah umur. Karena tipikal anak itu rasa ingin tahunya besar, dengan aroma Vape yang umumnya “manis”, tentu akan mengundang rasa penasaran bagi anak yang menghirup aromanya. Pemberian pita cukai pada liquid dan pemberlakuan batasan umur untuk membeli Vape cukup berpengaruh juga guna menjauhkan Vape dari jangkauan anak-anak. Menurut pengalaman saya, beberapa kasus anak dibawah umur dapat memiliki Vape itu karena didapat dari marketplace online maupun forum jual beli yang ada di facebook. Untuk marketplace online, saya hanya bisa memberi saran bahwa lebih diperketat lagi aturan atau tingkat kesulitan pembelian produk Vape, supaya hanya dapat dibeli oleh orang dewasa atau cukup umur. Unggah data diri misal KTP dll, yang tentunya hal ini juga perlu dijaga kerahasiaan data konsumennya. Untuk FJB facebook, sebagai Vapers, rekan rekan juga harus memperhatikan bahwa jangan sampai ada UnderAge yang bisa join dan melakukan transaksi. Bukan karena ingin “sok”, namun karena menjaga kelegalan Vape yang sudah diperjuangkan oleh APVI.
    Sekian komentar dari saya, jangan lupa : selalu cuci tangan dengan sabun, gunakan masker, tetap di rumah saja, patuhi protokol kesehatan, jauhi narkoba, buanglah sampah pada tempatnya, keep vaping dan vape 21+++

    FB: Arif Lukman Hakim
    Ig: arif_bangkribo

  25. Nadine Heksopurwadinata says:

    6969.7374.7780 komitmen yang patut ditiru… Sebagai pengguna relx, saya jd merasa nyaman krn memang produk ini dikelola oleh orang2 yg bertgg jawab. Relx is fun for relax… Jaya trus industri vape tanah air, maju vapemagz👍

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *