Dr. Konstantinos Farsalinos, Dokter Pendukung Vaping

By Reiner Rachmat | Interviews | Selasa, 17 Juli 2018

Salah satu rintangan bagi vaping untuk mendapatkan pengakuan sebagai alternatif merokok yang lebih aman daripada rokok konsvensional adalah kekurangan informasi. Informasi yang salah ini kemudian disebarluaskan sehingga menjadi persepsi publik bahwa vaping sama berbahayanya dengan merokok. Padahal, berdasarkan berbagai riset medis, dinyatakan bahwa vaping merupakan alternatif yang paling aman dari merokok. Namun seringkali informasi berdasarkan riset-riset ini lebih banyak disembunyikan atau bahkan dipelintir sedemekian rupa sehingga terlihat bahwa vaping sama berbahayanya dengan merokok.

Hal inilah yang ingin dirubah oleh Dr. Konstantinos Forsalinos. Dokter ahli bedah penyakit jantung dari Onassis Cardiac Surgery Center di Yunani ini telah melakukan berbagai riset yang membuktikan bahwa vaping merupakan solusi alternatif yang paling tepat bagi para perokok untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh rokok konvensional.

Beberapa waktu lalu, kru Vapemagz berkesempatan untuk bertemu langsung dan berbincang dengan sang dokter.

Halo, dokter. Bagaimana kabar Anda?

Sangat baik. Bagaimana dengan Anda sendiri?

Luar biasa, dok. Selama ini dokter seringkali menghadapi kritik tentang sikap Anda yang mendukung vaping, padahal banyak sekali diantara kalangan medis yang menentang vaping sebagai alternatif terbaik bagi para perokok yang ingin tetap merokok dan bahkan ingin berhenti?

Sebenarnya apa yang terjadi selama ini adalah banyaknya kesalahan informasi mengenai vaping yang beredar, sehingga terlihat bahwa vaping bukan sebuah solusi, tetapi hanya pengganti. Maksudnya pengganti adalah vaping dianggap sama saja dengan merokok, mulai dari bahaya yang ditimbulkan hingga kandungan zat kimia didalamnya. Padahal semua itu tidak benar, vaping merupakan sebuah alternatif. Alternatif disini bermakna bahwa vaping bukan hanya pengganti, tetapi solusi dalam upaya mengurangi bahaya dari merokok. Banyak fakta berdasarkan riset yang membuktikan bahwa produk vaping tidak berbahaya layaknya produk tembakau dan banyak perokok yang bertransisi menjadi vaper pada dapat berhenti merokok dengan sukses. Itulah yang harus kita sebarkan ke masyarakat, bukan berita bohong yang hanya berisikan “anggapan” tanpa adanya data riset yang valid.

Sebenarnya darimana informasi salah ini beredar? Apakah ada tekanan dari pihak-pihak yang berkuasa (pemerintah negara setempat)?

Tidak juga. Seringkali informasi yang salah ini disebarkan oleh orang-orang yang skeptis atau yang memang dari awal tidak mendukung produk tembakau atau sejenisnya.

Tapi vape bukan produk tembakau?

Itulah yang harus diluruskan. Vape tidak termasuk produk tembakau ataupun turunannya. Hal ini yang harus diberitahukan kepada masyarakat, bahwa produk vape tidak sama dengan produk tembakau.

Anda telah melakukan banyak penelitian mengenai vape dan dampaknya. Sejauh ini data riset Anda menunjukkan bahwa vape tidak berbahaya layaknya rokok konvensional. Apakah ada pihak-pihak lain yang mengatakan bahwa penelitian Anda tidak tepat?

Tentu saja ada. Saya sudah berkali-kali berdebat dengan ahli medis lain yang tetap teguh mengatakan bahwa vape sama bahayanya dengan merokok. Walaupun saya telah memberikan hasil riset saya beserta seluruh data yang diperoleh, mereka tetap menyatakan bahwa riset saya tidak berdasar. Bayangkan saja, hasil riset saya selama puluhan tahun dianggap tidak benar oleh mereka yang bahkan tidak melakukan riset apapun.

Lalu reaksi Anda terhadap perlakuan seperti itu?

Saya memaklumi. Tidak dapat dipungkiri bahwa vaping masih merupakan hal baru dibandingkan dengan merokok. Tentu saja, hasil penelitian dampak dari merokok lebih banyak. Seperti yang saya katakan, masih banyak yang menganggap bahwa produk vaping merupakan turunan dari produk tembakau. Maka dari itu, mereka tidak mau menerima hasil riset saya karena pendapat tersebut.

Tapi sejujurnya, apakah ada dampak terhadap kesehatan bagi para pengguna vape?

Tentu saja masih ada bahaya yang disebabkan oleh vape. Namun apabila dikatakan potensi vape untuk merusak kesehatan seorang vaper sama dengan rokok terhadap perokok, itu anggapan yang salah. Hal ini dapat dibuktikan dengan riset yang pernah dilakukan oleh para peneliti di Inggris yang telah membuktikan bahwa seorang perokok yang sebelumnya terkena tumor paru-paru setelah beralih ke vape, justru kondisinya berangsur membaik. Bahkan pengobatan terhadap tumornya berjalan dengan baik. Tidak lama kemudian, perokok tersebut pun bisa benar-benar lepas dari merokok dan bahkan vape.

Apakah hasil penelitian tersebut pernah dipublikasikan?

Pernah dan bahkan hasil penelitian ini yang menjadi salah satu bentuk advokasi untuk melegalkan vape sebagai alternatif rokok di Inggris. Kini semakin banyak ahli medis di Inggris yang merekomendasikan vape sebagai alternatif rokok dan soal legalisasi hanya tinggal menunggu waktu saja.

(Montse Giralt)
“… bantulah menyebarkan informasi yang benar kepada mereka yang tidak tahu. Jangan menganggap bahwa itu bukan tugas Anda, karena jika Anda sendiri tidak peduli, maka orang lain di luar komunitas vapers pun juga tidak akan peduli. “
Dr. Konstantinos Farsalinos

Wah, berarti penelitian Anda sudah bisa dikatakan berhasil ya?

Belum bisa dibilang berhasil, tetapi paling tidak kita sudah berada di jalan advokasi yang diinginkan.

Anda tadi mengatakan bahwa vape masih memiliki potensi untuk membahayakan kesehatan. Banyak yang berkesimpulan bahwa penyakit (pneumonia) paru-paru basah merupakan salah satu dampak yang paling ditakuti akan terjadi. Apakah kesimpulan tersebut benar?

Sama sekali tidak. Itu merupakan kesimpulan yang tidak berdasar sama sekali. Memang benar, bahwa vape menghasilkan uap, tetapi uap tersebut langsug dibuang dan tidak masuk ke paru-paru sama sekali. Sedangkan likuidnya sendiri hanya diserap rasanya saja. Jadi anggapan bahwa uap vape dapat mengakibatkan paru-paru basah itu tidak benar.

Baik untuk pertanyaan terakhir, apa pesan Anda untuk vapers Indonesia? Atau mungkin pesan Anda untuk vapers di seluruh dunia?

Pesan saya adalah jika Anda vapers, maka bantulah menyebarkan informasi yang benar kepada mereka yang tidak tahu. Jangan bersikap pasif dan menganggap bahwa itu bukan tugas Anda, karena jika Anda sendiri tidak peduli, maka orang lain di luar komunitas vapers pun juga tidak akan peduli.

Itulah tadi wawanara eksklusif kru Vapemagz dengan Dr. Forsalinos. Semoga semangat beliau dalam mengadvokasikan vape sebagai alternatif terbaik pengganti rokok dapat menular kepada vapers, khususnya di Indonesia ya.

 

Comments

Comments are closed.