Ario Ardani: Kisah Seorang Chef dan Juga Vape Enthusiast Menjadi Seorang Brewer

By Vape Magz | Interviews | Sabtu, 13 Maret 2021

Apakah vapers sudah mencoba liquid kolaborasi antara Jago dan Vapemagz Indonesia, Pineapple Dream? Jika belum, sebaiknya segera dicoba karena dijamin Pineapple Dream tidak seperti liquid lain yang pernah vapers coba sebelumnya. Bagaimana tidak? Dibaliknya, terdapat seorang chef profesional yang membuatnya. Yuk berkenalan dengan Ario Ardani, atau yang biasa disapa Chef Dani, seorang chef yang merupakan vape enthusiast serta brewer dari Jago!

Bisa ceritakan bagaimana Chef Dani yang seorang chef bisa
menjadi seorang brewer?

Saya pertama kali kenal dengan vape itu pada tahun 2014. Pertama saya mencoba, saya merasa bahwa vaping ini unik, karena berbeda dengan rokok, vape memiliki varian rasa yang begitu banyak. Saya, sebagai seorang chef, tentu menjadi penasaran bagaimana liquid vape bisa memiliki rasa-rasa yang bisa dikatakan kompleks seperti dessert? Mulailah saya mencari tahu bagaimana liquid vape dibuat dan akhirnya saya juga tertarik untuk membuat liquid sendiri. Saya pun akhirnya mulai membuat liquid sendiri sekitar tahun 2015 akhir dan pada saat itu saya tidak berniat untuk menjualnya secara komersil, tetapi hanya diantara lingkaran teman sesama vapers juga. Setelah sekian lama, akhirnya saya mengusulkan kepada teman saya yang juga menjadi rekan bisnis saya agar kami membuat liquid untuk diedarkan secara komersil.

 

Akhirnya pada tahun 2017 terciptalah brand “Jago Vapour” dan pada waktu itu liquid Jago Vapour ada 10 pilihan rasa. Namun, liquid Jago Vapour saat itu baru tersedia di Selandia Baru saja, karena memang saya tinggal di Auckland, Selandia Baru hingga saat ini. Perlahan, Jago Vapour mulai dikenal diantara vapers dari berbagai negara dan Jago Vapour pun akhirnya diimpor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, China, Taiwan, Kanada, Inggris dan beberapa negara Eropa. Sebenarnya, Jago Vapour juga sudah mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2019, namun saat itu masih belum diedarkan secara resmi di Indonesia.

 

Tentunya, sebagai orang Indonesia sendiri, saya ingin agar produk Jago Vapour dapat tersedia juga di Indonesia untuk dinikmati oleh vapers di Indonesia. Akhirnya hal tersebut baru tercapai pada tahun 2020, tepatnya pada bulan Mei 2020 ketika Jago Vapour akhirnya di produksi di Indonesia dan bekerja sama dengan PT. Tujuh Karya Bersama dan resmi mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Fotografi Dok. Ario Ardani (Jago Vapour)

Kalau boleh tahu, mengapa Chef Dani memilih nama “Jago Vapour”?

Pertama, karena saya orang Indonesia, tentunya saya ingin agar nama dari liquid yang saya buat memiliki ciri khas Indonesia di namanya. Saya memilih nama “Jago” karena kata tersebut mencerminkan ciri khas dari liquid kami, yaitu “handal”, dalam arti handal dalam menghantarkan rasa yang sesuai dengan nama liquid tersebut. Selain itu, nama Jago Vapour sendiri mudah untuk diingat. Jika menggabungkan kedua aspek tersebut, maka akan ada keterkaitan ketika vapers memikirkan liquid yang rasanya enak, maka mereka akan berpikir tentang liquid JagoVapour.

Simak perbincangan lengkap kru Vapemagz Indonesia dengan Ario Ardani di edisi majalah Vapemagz Indonesia Issue 28, Maret 2021.

Teks: Reiner Rachmat Ntomal

Comments

Comments are closed.