Saat ini, Indonesia merupakan salah satu pusat vaping di Asia Tenggara, kalau tidak dapat dikatakan memang pusatnya. Setiap tahun, di Indonesia diselenggarakan event atau fair khusus vaping, yang paling banyak dikunjungi orang.
Pameran yang berlangsung di One Bell Park di kawasan Jakarta Selatan pada Sabtu-Minggu (5-6 Mei 2018) lalu adalah salah satu buktinya. Bertajuk Hero57 Jakarta Vape Fest 2018, pameran itu diisi oleh sekitar 80 gerai yang menawarkan aneka peralatan vaping. Mulai dari juice atau liquid (cairan) beraneka rasa, device, hingga coil dan onderdil lainnya yang disediakan untuk untuk keperluan vaping—termasuk hadirnya gerai-gerai yang menawarkan jasa coil master.
Panggung luas didirikan, dan diisi oleh aneka pertunjukan menarik. Yang paling banyak menarik perhatian, tentu saja, adalah kontes di antara para vape artist. Kontes dalam hal keterampilan menggunakan perangkat vaping itu, terutama dalam kreasi menciptakan keindahan dengan uap vaping, merupakan puncak dari keseluruhan event selama dua hari.
“Memang itu puncak acara di panggung. Soalnya, vape artist sekarang bisa dibilang aktor sentral dalam promosi peralatan dan vaping,” sebut Herwindo Prakoso dari SAGA Creation yang ditemui oleh VapeMagz di depan panggung, sebelum kontes dimulai. “Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Hero57 E-Liquid sebagai sponsor utama dengan Saga Creation sebagai event organizer,” jelasnya.
Pria gempal yang berwajah cerah dan lebih populer dengan sapaan Dondit ini kemudian menjelaskan cukup banyak hal. Tidak hanya mengenai kelangsungan pameran dari tahun ke tahun, tetapi juga seputar perkembangan dunia vaping di Indonesia.
“Biasanya lokasi fair dan event semacam ini berpindah-pindah. Setiap tahun ada berbagai event seperti ini, ditambah acara puncak tahunan, yang terbesar, bernama Vape Fair. Acara semacam ini pertama kali digelar pada 2014. Itu event pertama dalam dunia vaping di Indonesia. Total pengunjungnya saat itu 3.500 orang,” kenang Dondit yang menginisiasi event tersebut bersama rekannya, Ridwan.
Untuk ukuran event vaping pertama di Indonesia, jumlah pengunjung sebanyak itu terbilang lumayan. Namun, tanpa tertahankan lagi seiring pesatnya popularitas vaping, setiap tahun jumlah pengunjung meningkat cukup tajam.
“Tahun 2015 kami bikin Vape Fair lagi di STC Senayan, total jumlah pengunjungnya naik dua kali lipat menjadi 7.500 orang selama dua hari,” kata Dondit yang pada 2017 kemudian membentuk Saga Creation bersama rekan-rekannya.
“Melanjutkan event 2014 dan 2015, pada tahun 2016 jumlah total pengunjungnya naik lagi jadi 25.000. Di tahun 2016 itu kami bikin di Ancol. Padahal, event-nya cuma sehari,” kisahnya.
Event tahun 2016 itu bahkan berlevel internasional. “Ada yang dari Prancis, Malaysia, Uni Emirat Arab, Cina, dan Amerika Serikat. Totalnya sekitar 45 persen peserta pameran yang dari luar negeri,” jelas Dondit.
Sejak saat itu, dapat dikatakan bahwa Vape Fair yang digagas dan digelar oleh Dondit telah mulai menjelma sebagai salah satu ajang vaping yang bergengsi di Asia Tenggara. Namun, Vape Fair bukan hanya satu-satunya kegiatan yang diselenggarakan oleh Dondit dan kawan-kawannya setiap tahun.
Ada event-event kecil lain yang mereka gagas. “Vape Fair menjadi acara puncak setiap tahun. Tapi kami bikin event lain yang lebih kecil sebagai acara-acara penunjang,” kata Dondit. Misalnya, acara bagi komunitas vaping yang diberi tajuk Sunday Gathering di Bandung pada tahun 2017. Bertempat di Graha Siliwangi dan hanya satu hari, acara itu dihadiri tidak kurang dari 7.000 orang.
Kemudian, pada tahun yang sama ada pula event yang berjudul Jakarta Vape Festival dengan mengambil tempat di Citos, Jakarta. Selama dua hari penyelenggaraan, 11.000 pengunjung membeludaki gerai-gerai yang tersedia.
Keriuhan selama 2017 lantas mencapai puncaknya ketika Vape Fair dimulai. Penyelenggaraan di tahun 2017 itu bahkan merupakan ajang pengesahan bahwa Vape Fair adalah event terbesar se-Asia Tenggara dalam urusan vaping.
Mengambil tempat seluas 10.000 meter persegi di Jakarta International EXPO Kemayoran, setengah dari peserta pameran Vape Fair datang dari mancanegara, dengan sponsor utama datang dari Negeri Cina. “Pengunjungnya 55.000 orang per hari,” kata Dondit dengan bersemangat. Padahal, Vape Fair 2017 itu diselenggarakan selama dua hari.
TAHUN KEBERHASILAN
Event di One Bell Park pada 5-6 Mei 2018 lalu merupakan salah satu rangkaian pembuka untuk tahun 2018. Sedangkan acara puncak tahunan, tentu saja adalah Vape Fair, yang pada tahun ini rencananya akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang.
“Momentumnya akan pas, karena pada Oktober mendatang itu direncanakan bahwa regulasi vaping akan diberlakukan di Indonesia,” jelas Dondit yang juga aktif mengurusi Bidang Event dan Dana Usaha di dalam struktur APVI (Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia). Ia menambahkan, ”Secara resmi vaping akan legal di Indonesia. Resmi. Tapi, pengumuman bahwa vaping itu legal sudah akan mulai berlaku sejak 1 Juli 2018 nanti.”
Bagaimanapun, Dondit menjelaskan bahwa status legal atau resmi yang akan segera berlaku pada vaping itu tetap ada batasannya. “Dalam regulasi, vaping akan disetarakan dengan rokok. Artinya, tetap ada batasan tempat dan waktu di mana orang bisa vaping. Aturan yang berlaku pada kegiatan merokok (tradisional) akan berlaku pula pada vaping,” tambahnya.
Masyarakat yang bermaksud membeli peralatan vaping di toko apapun harus menunjukkan KTP atau kartu identitas resmi lainnya. Demikian pula untuk pembelian secara online. Sebabnya, hanya orang berusia di atas 18 tahun yang dinyatakan legal untuk vaping.
Di Jakarta, menurut Dondit, saat ini sudah banyak sekali dibuka toko peralatan vaping maupun kafe vaping. “Nah, semua pembelinya, juga pengguna peralatan vaping di manapun di Indonesia, harus sudah berumur 18 tahun. Di pameran ini pun aturannya sudah berlaku. Kalau ada yang membeli di gerai yang mana saja, calon pembeli harus menunjukkan KTP,” ucapnya.
Bagi Dondit dan para penggiat serta pengusaha vaping, tahun 2018 merupakan tahun keberhasilan dalam hal regulasi vaping di tanah air. Upaya panjang yang tidak sia-sia.
“Bisa dibilang, ini buah dari perjuangan bertahun-tahun. Setiap tahun kami selalu mengusahakan status legal dan regulasi. Selama delapan bulan terakhir ini kami malah sering sekali bertatap muka ke Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Bea Cukai,” jelasnya panjang lebar.
Comments