FDA Terbitkan Pedoman Pemasaran Produk Rokok Elektrik

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 18 Juni 2019

Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan pedoman terakhir bagi para produsen rokok elektrik untuk mengajukan contoh produk tembakau, memberikan perusahaan sebuah jalan yang lebih jelas untuk mencari otorisasi resmi untuk memasarkan produk mereka. Dengan demikian, perusahaan harus menunjukkan bahwa produk mereka akan sesuai untuk perlindungan kesehatan masyarakat.

Pengumuman itu muncul sekitar satu bulan setelah seorang hakim federal memerintahkan agensi untuk mempercepat peninjauan terhadap ribuan produk rokok elektrik yang beredar di pasaran. Keputusan itu, bagian dari gugatan yang sedang berlangsung yang diajukan oleh berbagai kelompok kesehatan, mereka mengklaim agensi telah bertindak secara ilegal dengan membiarkan rokok elektrik tetap ada di pasar sampai tahun 2022 sebelum mengharuskan perusahaan untuk mengajukan izin FDA.

“Tidak ada rokok elektrik resmi saat ini ada di pasaran. Sangat penting untuk misi kesehatan masyarakat kami, terutama untuk melindungi anak-anak dari bahaya nikotin dan penyakit yang berhubungan dengan tembakau dan kematian,” kata Dr. Ned Sharpless, Penjabat Komisaris FDA.

Liquasol
Pedoman ini juga menguraikan rencana agensi untuk memeriksa bahan aditif dalam produk rokok elektrik, bagaimana mereka dikemas, diberi label, bagaimana perangkat ini dirancang dan dibuat. Ini dapat mengatasi risiko meledaknya baterai dan keracunan nikotin yang tidak disengaja di kalangan anak-anak.

“Pedoman akhir yang dikeluarkan hari ini memberikan perusahaan sebuah arahan bagi yang ingin memasarkan produk rokok elektrik mereka lewat contoh produk tembakau untuk membantu FDA mengevaluasi manfaat kesehatan masyarakat dan bahaya dari suatu produk,” Kata Sharpless.

FDA mempertimbangkan bagaimana produk rokok elektrik dapat mengubah perilaku orang, termasuk prospek orang yang tidak merokok mengambil keputusan untuk vaping, serta seberapa sering pengguna rokok elektrik berkeinginan untuk berhenti.

(Via CNN)

Comments

Comments are closed.