Public Health England: Big Tobacco Tidak Membayar Pajak Secara Jujur

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 19 Februari 2019

Laporan yang dirilis bulan ini di jurnal Public Health, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan rokok ini membayar ratusan juta Pound Sterling untuk pajak di luar negeri tetapi secara konsisten membayar lebih rendah daripada tingkat headline di Inggris. Para peneliti menemukan bahwa pada tahun 2016, Imperial Brands, British American Tobacco (BAT), dan Gallaher, anak perusahaan Japan Tobacco International (JTI), membuat laba operasi Inggris lebih dari GBP 1 miliar di antara mereka, tetapi hanya membayar GBP 83,6 juta yang digabungkan dalam pajak, tingkat kurang dari 10 persen.

Tiga perusahaan tembakau tersebut membantah temuan laporan itu. Seorang juru bicara Imperial Brands mengatakan bahwa laporan itu membuat sejumlah perkiraan bahwa perusahaan tidak mengakui, namun pada 2018 Imperial membayar pajak perusahaan sebesar GBP 50 juta. “Total kontribusi pajak kami di Inggris adalah sekitar GBP 4,5 miliar setiap tahun, menjadikan kami salah satu kontributor pajak tertinggi di Inggris,” kata juru bicara Imperial Brands.

Demikian pula, JTI mengatakan bahwa mereka membayar semua pajak yang jatuh tempo, termasuk GBP 138 juta dalam pajak korporasi dari 2013-17 dan GBP 3,7 miliar dalam cukai. Sementara BAT mengatakan telah mengurangi kewajiban pajaknya dengan memasukkan GBP 500 juta ke dalam skema pensiunnya antara 2011 dan 2016. “Pada 2017, setelah kami memperhitungkan semua yang kami lakukan di Inggris, pembayaran pajak perusahaan Inggris kami mencapai GBP 26 juta,” katanya.

Shepway Vox
Sebuah laporan oleh para akademisi di Universitas Bath, telah mengindikasikan bahwa empat perusahaan tembakau global terbesar tidak membayar pajak di Inggris sebagaimana mestinya.

Di sisi lain, penulis laporan mengatakan bahwa analisis mereka menunjukkan bahwa peraturan perpajakan Inggris perlu direformasi. “Inggris membutuhkan pelaporan yang lebih baik dan standar perpajakan perusahaan. Kurangnya pendapatan pajak yang dihasilkan dari industri yang menguntungkan, bersama dengan laporan perusahaan di industri lain yang diposisikan sama, menunjukkan bahwa kebijakan pajak perusahaan Inggris perlu reformasi untuk memastikan semua perusahaan membayar jumlah yang sesuai,” menurut penulis.

(Via The Guardian)

Comments

Comments are closed.